Lokasinya bersebelahan dengan BBG. Pantainya terlihat bersih  dan luas karena  saat itu sedang surut. Panas terik membuat enggan berlama2, jadi  hanya turun  sebentar  dari mobil  untuk mengambil gambar.
Perjalanan sekitar 1 jam dari Pangkal Pinang. Mangrove  seluas 213 hektar ini keren, terawat karena  dikelola oleh kelompok swadaya sekitar. Kegiatan asik yang bisa dinikmati disini adalah kita bisa naik speed boat yang meliuk-liuk mengikuti alur mangrove sepanjang sekitar 200 meter. Jangan khawatir karena Pak Sabang jago  dan ahli mengemudikan speed boat. Harga per orang hanya Rp 10,000. Ada banyak pesan tertulis  dari alam untuk yang datang dan  membacanya di sini.
Pohon Pelawan pertama yang saya lihat persis ditanam di dekat gapura selamat datang. Hutan luas ini tampakmya sekarang kurang terurus, terlihat  dari beberapa fasilitas yang ada sudah rusak. Daerah ini terkenal sebagai penghasil madu yang katanya berkualitas bagus.
Masuk lebih ke dalam ada jembatan yang dulunya berwarna merah cerah, tapi sekarang sudah warnanya sudah pudar. Beberapa bagian jembatan sudah mulai rusak.
Note : Siapkan lotion anti nyamuk karena nyamuk disini sangat ramah sekaligus lapar hehehe.
Lokasinya searah dengan jalan  Hutan Pelawan, hanya tinggal meneruskan saja melewati jalan lurus. Jalannya agak rusak, bergelombang karena masih tanah merah dan belum beraspal. Hati-hati bila kesini saat hujan, khawatir terjebak di beberapa lubang yang dalam.
Lokasi  galian tambang ini memang menjadi indah untuk spot foto dengan  hamparan padang pasir.