Akhir pekan tanggal 10 - 11 Maret 2018 saya melintasi perjalanan laut dari Dermaga 19 Marina, Ancol menuju Pulau Sepa Resort di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Bersama group penyelam Anak Laut; Mba' Itha, Dwi, Lola, Willy, There, Tafa, Rara, yang sudah saya kenal ditambah dua teman baru; Reza dan Uli. Jakarta pagi ini agak berawan, suasana jadi teduh gimana gitu ??:). Â Kali kedua saya mengunjungi Pulau Sepa, setelah kunjungan pertama sekitar lebih dari sepuluh tahun lalu hahaha.Â
Kapal Sepa Paradise, walaupun tanpa AC tetap membuat saya tertidur selama perjalanan, dan terbangun saat sudah hampir sampai di tujuan.
Sementara menunggu kamar yang belum siap, kami menyiapkan alat selam di bungalow dermaga. Disuguhi "kelapa kotak" segar. Sekarang, kelapa tidak lagi bulat hahaha. Â Mas Doni dibantu oleh mas Mamat menjadi pemandu kami.Â
Setelah semua siap, tapi belum saatnya makan siang, kami briefing untuk penyelaman pertama / check dive di sekitar dermaga.
Barisan tiang-tiang dermaga menjadi pemandangan yang kami nikmati saat hampir selesai. Menyaksikan gerombolan ikan-ikan kecil. Kata kakak Tafa, schooling ikan kecil di dermaga ini adalah "Arborek nya Raja Ampat ala Kepulauan Seribu", wuiiihhhh keren!!
1521677397616-5ab39151cbe523314c369802.jpg
Difotoin  oleh kakak Tafa yang menggunakan  Gopro Hero5, hasilkan keren, terima kasih kakak. Asyiknya bisa saling jepret, jadi punya foto kenangan.Â
ehem ehem, aku keren kan ??!!
Penyemalan kedua kami setelah makan siang. Tapi saya lupa mengambil gambar penampakan  makan siang hari ini. Saya hanya mengambil foto menu snack pisang goreng enak, kopi dan teman-temannya hari ini yang membahagiakan perut.
1521716036547-5ab3958acbe523338d7c2662.jpg
Beberapa foto jepretan biota laut yang menyenangkan mata. Tidak banyak foto yang bisa diambil karena visibility yang kurang baik.
Malamnya, karena alasan belum pernah, saya ingin merasakan
menyelam malam di Pulau Sepa. Sekitar jam 18:30 ditemani Doni kami turun dari dermaga. Ada dua tamu lain yang juga menyelam malam, jadi kami bareng berempat. Bertemu dengan beberapa biota laut ukuran macro; "shaun the sheep" nudibranch dan udang. Hampir satu jam kami menyelam, tapi foto tidak maximal karena strobe error.Â
Selesai menyelam, saya bergabung dengan teman-teman yang sudah selesai makan malam.
Setelah seharian beraktifitas, akhirnya saya masuk kamar juga hahaha. Sejak siang saya belum masuk kamar karena biasanya kalau sudah di kamar, apalagi ada AC dan tempat tidur, saya suka tergoda untuk berleyeh-leyeh.Â
Bersih-bersih, membereskan barang dan kamera, sambil  ngobrol dengan Mba Itha yang sedang kurang sehat. Saat sudah beres dan mau menyusul teman-teman  di dermaga,  mereka malah  kembali ke kamar.
Esok harinya kami masih punya dua jadwal penyelaman. Bangun pagi, keluar kamar dan melihat laut di depan mata, oh nikmatnya. Karena sudah ketinggalan oleh kakak Dwi yang latihan lari, kakak Lola yang jalan pagi, saya jalan-jalan sendiri saja di sekitar depan kamar. Pepohonan di pinggir pantai membuat suasana terlihat sejuk. Pasir putih di sepanjang pantai seperti permadani  nyaman walaupun diinjak tanpa alas kaki.
Rencananya bila kondisi memungkinkan, dive pertama setelah sarapan, kami akan menyelam di sekitar wreck Papa Theo. Sudah tiba di lokasi, Doni memeriksa sekitarnya sebelum kami semua turun, tapi ternyata visibility tidak mendukung. Kami pindah lokasi, visibility juga tidak terlalu bagus, hanya bagus di sekitar tempat safety stop, jiiiiaaaah hahahaha. Padahal kalau visibility bagus, tempat ini harusnya lumayan bagus karena terlihat banyak ditumbuhi seafan berukuran besar.
Kembali ke pulau, sambil menunggu waktu  dive terakhir sebelum makan siang. Hasil "survey" kakak Lola tadi pagi, katanya ada warung yang menjual mie rebus dan cemilan. jadi baiklah kami kunjungi warung itu untuk membuktikannya hahaha.Â
krupuk jablay vs marning pedas
Lokasi penyelaman terakhir hari ini kembali di sekitar dermaga, karena berharap masih bisa bertemu dengan gerombolan ikan kecil di tiang-tiang dermaga. Saat hampir selesai, saya melihat teman-teman sudah naik, Doni memberi kode kalau dia mau mengantar saya kembali mencari "shaun the sheep" Nudibranch yang super imut-imut seukuran 2 mm. Semua dilakukan dengan cepat hahaha.
shaun the sheep nudibranch
Di dermaga ini saya mengobati trauma, walaupun sudah beberapa tahun menjadi penyelam, sejujurnya saya paling malas alias takut kalau harus water entry dengan giant step. Saya memang punya trauma kalau harus loncat dari atas ke bawah yang bentuknya air sekalipun hanya setinggi 50 cm hikksss. Tapi di trip ini karena terjunnya dari dermaga, saya memberanikan diri dengan segenap hati dan berusaha melawan dan mengalahkan semua ketakutan saya selama ini.Â
Moment ini diabadikan bersama dua kakak senior seperguruan Anak Laut; Kakak Dwi dan kakak Tafa, terima kasih.Â
https://www.instagram.com/p/BgORuA8FLbr/
Menyelam, makan, ngemil, ngopi, ngobrol ringan ngalor ngidul, menikmati suara ombak, jalan-jalan di pantai, dan angin-anginan di depan kamar. Hal-hal menyenangkan ini saya nikmati saat liburan durasi pendek di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Bila tidak menyelam, bisa juga mengisi waktu hanya berleyeh-leyeh. Kalau ingin kegiatan water sport bisa menghubungi petugas di pulau.
santai brooooo ... (2 foto diedit colage)
Jadwal kapal sekitar jam dua, membawa kami pulang kembali ke dermaga Marina, Ancol. Â Wah, kali ini saya duduk di sisi kapal yang kaya sinar matahari hahaha, tapi karena mengaku sebagai Anak Laut, hmmm tetap harus berteman dengan matahari.Â
Kami tiba di dermaga 21 Marina Ancol dengan selamat. Sebelum bubar jalan, kami ditraktiran es krim dulu oleh kakak Tafa, terima kasih buddy... nanti traktir lagi ya.
20180311-154628-5ab39a5acf01b4721057f0d4.jpg
senangnya ditraktir es krim
Liburannya sudah selesai nih, maklum hanya dua hari hikss. Tapi jangan khawatir, lima hari kedepan sudah akhir pekan lagi hahaha. Liburan kemana akhir pekan selanjutnya ? Hmmmmm, kita lihat saja nanti.
Salam,
Life Is A Great Journey
helen_s.maria
Foto: Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya