Hal ini kemudian  saya konsultasikan juga melalui whatsapp dengan dokter Iqbal yang adalah seorang pendaki gunung. tentu saja ini menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk pendakian-pendakian selanjutnya. Maklum saya adalah pendaki pemula, jadi tidak ada persiapan dan antisipasi untuk hal ini.
Pos 3 dengan wajah bengkak ala (dokumentasi pribadi)
Kondisi wajah bengkak yang  rasanya sangat tidak nyaman ini harus diterima dan ditahan. Agenda hari ini, kami  turun gunung sampai kembali ke Desa Senaru. Sebisa mungkin saya harus banyak menutup wajah agar tidak bertambah kena sinar matahari.Â
Foto-foto dari Pos 3 sampai Desa Senaru.
teman perjalanan (dokumentasi pribadi)
meditasi alam (dokumentasi pribadi)
pemandu (dokumentasi pribadi)
Yang kuat pun butuh rehat (dokumentasi pribadi)
Ibu dan anak (dokumentasi pribadi)
Sepanjang perjalanan dari mendaki dan kembali turun, saya terharu dan takjub dengan pekerjaan,  usaha, perjuangan mencari rejeki para bapak-bapak porter yang membantu membawakan barang. Tanpa bantuan dan jasa mereka saya tidak akan bisa  membawa semua barang yang saya bawa. Memindahkan beban ke pundak mereka, ya seperti itu yang saya lihat, walaupun tenaga mereka dibayar dengan uang, tapi untuk saya pribadi jasa mereka besar karena membuat saya bisa sampai dan mengalami Gunung Rinjani.Â
Terima kasih untuk semua bapak porter yang saya temui di sepanjang perjalanan Rinjani. Terima kasih Pak Surya, Pak Adi dan Pak Kidarsa yang menjadi bagian team kami. Membawakan barang, memasak, membantu kami di medan yang sulit, dan yang penting mereka juga sangat menjaga agar kami semua  tetap selamat.Â
Mereka tidak menggunakan carrier untuk membawa barang, tetapi dengan pikulan.  Oh ya, luar biasanya juga  mereka semua hanya memakai sandal jepit, malah ada juga yang bertelanjang kaki.Â
Bila ada yang membutuhkan bantuan jasa porter / pemandu, bisa menghubungi Pak Surya di nomor 085337306790.
tangguh (dokumentasi pribadi)
kekuatan Rinjani (dokumentasi pribadi)
Akhirnya, kami semua sampai di "bawah", lega rasanya saat kembali melihat jalan raya beraspal. Mobil menjemput dan menagntar kami kembali ke rumah Pak Surya di Desa Senaru. Belum sempat istirahat, kami kesenangan saat boleh memetik buat jambu mete yang  menjadi tanaman salah satu  penghasil uang di desa ini. Rasanya enak, manis dan banyak air.
Memetik buah (dokumentasi pribadi)
jambu Mete (dokumentasi pribadi)
Serunya memetik jambu harus berhenti karena hujan turun dan bertambah deras. Agenda sore mengunjungi air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep harus ditunda sampai hujan berhenti tidak lama kemudian. Kami diantar dengan mobil ke hotel yang ada di Senaru untuk menyimpan barang lalu diantar lagi sampai  ke gerbang masuk ke sendang. Oh, ternyata kaki-kaki ini masih terus  harus bekerja, belum saatnya beristirahat, karena kami harus trekking untuk sampai di tempat air terjun. Pohon rindang dan udara segar sehabis hujan membuat lelah sedikit berkurang. Lelah terbayar saat bisa menikmati segarnya percikan air terjun.
Air Terjun Tiu Kelep (dokumentasi pribadi)
segarnya (dokumentasi pribadi)
Dalam perjalanan kembali dari Sendang, kami melewati goa yang adalah  saluran air. Ada-ada saja, saluran air seperti ini juga malah bisa menjadi bagian dari
wisata ha ha ha.Â
kegiatan air selokan .. jernih, bersih dan dingin (dokumentasi pribadi)
wisata air (dokumentasi pribadi)
Oke, sehari ini sampai sore sudah dilewati. kembali ke hotel untuk beristirahat sampai besok pagi kami harus kembali ke Kota Mataram.Â
Hari Kelima (18-10-2017)
Bangun tengah malam dengan wajah yang semakin membengkak dan sakit hiiks. Tidur lagi berharap pagi bengkaknya kempes. Bangun pagi malah semakin bengkak dan sangat sangat tidak nyaman. Saya sampai minta tolong Aida untuk diambilkan sarapan, makasih yah tante Aida.Â
Setelah sarapan kami dijemput mobil untuk kembali ke kota Mataram. Singkat cerita hari ini saya sendiri kembali pulang. Teman-teman masih akan melanjutkan liburan sampai tanggal 21 Oktober 2017. Besok saya harus kembali bekerja karena tidak mungkin menambah waktu cuti dengan meninggalkan banyak pekerjaan di kantor.Â
Terima kasih Tuhan, semua boleh dilalui  dan dinikmati. Terima kasih untuk semua pemandangan indah Gunung Rinjani. Terima kasih untuk penyertaan dan keselamatan kami semua.Â
Lihat Travel Story Selengkapnya