Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Transit Seru di Kota Makassar

27 Oktober 2017   18:50 Diperbarui: 27 Oktober 2017   19:26 5777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transit di  Sultan Hasanuddin International Airport (UPG) itu bisa menjadi  waktu singgah yang menyenangkan.  Apalagi kalau waktunya cukup untuk keluar dari Airport lalu  jalan-jalan ke kota Makassar. Kali ini dalam perjalanan menuju Wakatobi, saya dan Rianasari transit beberapa jam sebelum melanjutkan penerbangan menuju  Kendari - Wakatobi.

Jadwal pesawat  Sriwijaya Air dari bandara Soekarno Hatta menuju Makassar yang harusnya adalah jam 00:05 WIB tanggal 30 Agustus 2017 dimajukan menjadi sekitar jam  22:50 WIB tanggal 29 Agustus 2017. 

Waktunya  orang-orang di rumah sedang tidur, saat itu saya harus ke Bandara dan melanjutkan tidur di pesawat.  Dinihari, saat sedang enaknya tidur, pesawat mendarat dan tentu saja semua penumpang harus turun. Di Bandara, bukannya mencari tempat untuk melanjutkan tidur, kami malah memesan kopi sambil mengobrol sampai pagi ha ha ha.

Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta
Kopi Dinihari
Kopi Dinihari
Melihat  jadwal penerbangan kami selanjutnya, seperti yang sudah kami rencanakan, pagi ini kami akan menyewa mobil untuk pergi ke kota Makassar. Durasi yang kami tentukan adalah tiga jam dan harus kembali lagi ke bandara. Durasinya tidak jauh berbeda dengan saat beberapa tahun lalu,  dari Sorong menuju Jakarta, transit di Makassar, saya kuliner di kota bersama kakak Dwi Wahyu Lestari.

Makassar atau dikenal juga dengan Ujung Pandang adalah ibukota Sulawesi Selatan yang memang banyak dilalui sebagai kota transit menuju Indonesia bagian timur. Kalau  punya waktu sekitar lebih dari tiga jam, coba deh untuk jalan-jalan ke kota. Apa yang bisa dilakukan dengan durasi tiga jam? Tentu saja bisa untuk mengisi waktu, melihat-lihat kota lain yang bukan tempat tinggal kita, kuliner makanan lokal, mengunjungi tempat wisata terdekat dan lain-lain.

Pasti sudah banyak yang tahu kalau Makassar terkenal dengan makanan-makanan enaknya. Makanan tersebut mungkin bisa ditemui di kota kita masing-masing. Tetapi menikmati makanan di kota asalnya pasti akan sangat berkesan. Beberapa makanan yang terkenal adalah Coto Makassar, Jalangkote, Es Palubutung, Es Pisang Ijo, Sop Konro dan banyak lainnya. Nah, Riana teman saya juga suka kulineran, cocok deh kami mencari sarapan dan jajanan.

Ada banyak tempat wisata di Makassar, tetapi dengan durasi yang singkat ini kami hanya bisa mengunjungi beberapa saja yang tempatnya berdekatan. Yuukkkzzz cuuuzzzz.

Selesai minum kopi, kami mencari tempat sambil menunggu pagi lebih terang. Sebenarnya ngantuk, tetapi keinginan buat jalan-jalan dan tidak mau rugi waktu mengalahkan kantuk kami hahaha. Semangat kami mulai keluar dari gedung bandara untuk mencari mobil sewaan. Seorang bapak menawari harga sewa mobil, kami menjelaskan durasi dan rencana kami, lalu tawar menawar harga dan akhirnya sepakat. Jam menunjukkan pukul 06:20 WITA.

Traveler itu harus bisa tidur dimana saja
Traveler itu harus bisa tidur dimana saja
COTO NUSANTARA

Tujuan pertama pagi ini adalah Coto Nusantara di Jalan Nusantara No. 32 Makassar. Kami memilih kuliner pagi ini karena kata kakak Google buka dari  jam 06.30 -- 18:00 WITA, cocok dengan waktu kami dan perut yang sudah mulai "berkokok" (ayam kaliii). Sampai disini ternyata sudah ada beberapa pengunjung yang lebih pagi dari kami hahaha.

Kami memesan masing-masing semangkok coto daging sapi ditemani ketupat, buras dan the manis panas. Saya yang sudah hampir dua tahun tidak makan daging, akhirnya menjadikan hari ini sebagai "hari makan daging" glek ha ha ha. Sarapan luar biasa.

Semangkuk Coto
Semangkuk Coto
Coto dan kawan-kawan
Coto dan kawan-kawan
Sarapan kami
Sarapan kami
BENTENG ROTTERDAM

Setelah sarapan coto, kami melanjutkan ke target tempat berikutnya.  Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang lokasinya tidak jauh dari tempat Coto Nusantara. Dari Wikipedia saya membaca dan mengutip ;

"Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan." (https://id.wikipedia.org/wiki/Fort_Rotterdam)

20170830-072155-59f318fef33a2d1568718682.jpg
20170830-072155-59f318fef33a2d1568718682.jpg
20170830-072728-59f319578dc3fa579973f8d2.jpg
20170830-072728-59f319578dc3fa579973f8d2.jpg
uri-mr1504109864241-59f31977ed4ed62cad5760e2.jpg
uri-mr1504109864241-59f31977ed4ed62cad5760e2.jpg
Mentari Pagi di Fort Rotterdam
Mentari Pagi di Fort Rotterdam
Ada juga Museum La Galigo yang berisi referensi tentang sejarah Makassar, tetapi sayang kami tidak sempat masuk demi menghemat waktu.
20170830-072452-59f319c1ed4ed62664177302.jpg
20170830-072452-59f319c1ed4ed62664177302.jpg
PANTAI LOSARI

Senangnya warga Makassar punya pantai di pinggir jalan raya sebagai tempat untuk bersantai. Di pantai ini bisa menikmati matahari terbenam, tapi kami datang di pagi hari yang sedang bergerak menjadi siang. Saat itu tidak terlalu banyak pengunjung. Tulisan-tulisan  yang harusnya menjadi tempat untuk berfoto sedang dalam perbaikan atau mungkin pemeliharaan. Jadi kami hanya bisa mengambil beberapa foto saja.

L O S A R I
L O S A R I
GEREJA KATEDRAL MAKASSAR

Setelah dari Pantai Losari kami ingin mampir di Gereja Katolik. Ternyata tidak terlalu jauh dan  searah dengan rute perjalanan kami. Gereja Katedral Makassar atau Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Yang Mahakudus adalah gedung gereja tertua di kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Bangunannya sederhana dan tidak terlalu besar. Kami masuk ke dalam gedung gereja melalui pintu samping. 

Di dalam ada beberapa ibu yang sedang berdoa pribadi. Kami berlutut juga untuk berdoa. Setelah itu dengan berusaha tak bersuara kami mengambil beberapa foto, lalu keluar.

Gereja Katedral Makassar
Gereja Katedral Makassar
Gereja Katedral Makassar
Gereja Katedral Makassar
RUMAH MAKAN MUDA MUDI

Saya mengajak Riana untuk kuliner cemilan di Rumah Makan Muda Mudi, di Jl. Rusa NO. 31 Makassar. Karena sudah pernah makan disana dengan kakak Dwi,  saya tahu kalau makanan disana enak.

Saya langsung memesan  es pisang ijo yang menurut saya enak dan tidak terlalu manis. Jalangkote (pastel ala Makassar) sudah pasti dipesan juga. Antara perut yang lapar atau mata yang lapar, kami pesan juga lumpia dan kroket. Yang lebih hebat adalah Riana karena memesan nasi goreng dan masih kuat menyantapnya walaupun tidak habis dimakan di tempat. Semua makanan yang tidak bisa kami habiskan kami minta untuk dibungkus sebagai cadangan cemilan kami.

Es Pisang Ijo
Es Pisang Ijo
20171027-184156-59f31bbd28d54e38aa2a6112.png
20171027-184156-59f31bbd28d54e38aa2a6112.png
KEMBALI KE BANDARA

Kenyang pakai banget hahaha. Saatnya kembali ke bandara. Waktunya sudah kami perhitungkan supaya bisa kembali ke bandara tanpa harus terburu-buru ditambah antisipasi bila jalanan macet. Perjalanan lancar tetapi tidak terlalu terasa lama karena kami berdua ngantuk berat. Kurang tidur ditambah sekarang dalam keadaan kenyang maximal eeeeiiimmm. Mata sampai sulit dibuka. Saya hanya berdoa dan percaya bahwa bapak pengemudi baik dan pasti mengantar kami ke bandara dengan aman dan selamat.

Sampai di Bandara dan mengurus penerbangan kami selanjutnya menuju Wakatobi via  Kendari. Menurut SMS, jadwal penerbangan kami seharusnya adalah jam 12:00 WITA. Namun, karena alasan apalah-apalah yang sangat tidak jelas, kami baru bisa terbang jam 14:30 hadeeeuuhh. 

Bayangkan bila kami sejak tiba dinihari tadi hanya berdiam menanti di bandara, sepertinya Handphone saya bisa meledak karena dipakai untuk main game, chatting, nonton, dan lain-lain untuk mengisi waktu. Tapi kalau kami tahu sebelumnya ada keterlambatan lagi seperti ini, pastinya waktu bermain kami di kota akan lebih lama juga. Aahhh sudahlah hehehehe yang penting kami sudah kenyang. Senang juga sudah jalan-jalan walaupun dengan waktu yang sangat terbatas.

SAMPAI JUMPA

Singkat waktu  dan singkat cerita kami dari Makassar. Tunggu kisah kami selanjutnya di Wakatobi ya. 

Salam, 

helen_s.maria

Life Is A Great Journey 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun