2017.06.23-24
#takperluvisa #takperlupasport menjadi hastag liburan panjang edisi Lebaran 2017. Dari Bandara Soekarno Hatta kami berlima (Dewi, Mona, Eko, Helen dan Cliff) mendarat hampir tengah malam  di  Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Disambut oleh Gracey Wakari dan sebagian dari kami diantar ke hotel. Saya, Cliff dan Eko naik mobil sewaan dari  bandara dan mampir makan dulu sebelum menyusul ke hotel. Â
Karena  ada masalah kebersihan  dengan hotel yang sudah kami pesan secara online, kami putuskan untuk pindah hotel. Semua kami dan barang-barang diangkut pindah dengan  satu mobil. Tidur nyenyak sebentar dan bangun pagi sesuai jadwal. Dari hotel kami janjian bertemu dengan Citra dan Rian di Pelabuhan Manado.
Suasana di Pelabuhan Manado pagi ini lebih ramai dari biasanya karena efek liburan dan arus mudik juga. Kami menjadi penumpang Kapal Cepat Majestic Kawanua. Pemeriksaan tiket agak ketat karena banyak calon penumpang yang masih menunggu tempat cadangan. Â
Pagi pertama di Pulau Siau, kami semangat menyiapkan alat selam dan  kamera. Tujuan utama liburan adalah untuk menikmati, mendapatkan pengalaman menyelam di sekitar Pulau Siau. Hari ini tiga kali menyelam di sekitar Pulau Mahoro.
30 menit perjalanan dengan mobil kami menuju desa Pehe. Dilanjutkan dengan satu jam perjalanan laut dengan speed boat. Tujuannya adalah Pulau Makalehi yang masih termasuk Kabupaten Sitaro. Dua kali penyelaman sebenarnya  belum cukup untuk kami, tetapi waktunya memang harus dibagi.
Setelah dua hari menikmati indahnya Pulau Mahoro dan Pulau Makalehi, wajib juga untuk menyelam di Pulau Siau. Tidak perlu naik kapal, cukup  turun dari pinggir jalan raya Boulevard Pulau Siau, di seberang jalan Wisma Bahari yang kami tempati. Dua kali menyelam di depan wisma dan  satu kali kami turun dari pelabuhan pasar Siau. Setelah senja saya melanjutkan menyelam malam ditemani kakak Fanny Rompas. Wah, senang sekali bila bisa berlama-lama berlibur dan menyelam di Pulau Siau ini.
Waktu berlibur kami terbatas dan kami harus pulang. Hari terakhir di pulau ini kami tidak lagi menyelam. Setengah hari kami membereskan perlengkapan dan bersantai sambil menunggu kapal cepat datang dan membawa kami kembali ke kota Manado.
2017.06.29
Subuh, saya, Mona dan Dewi sudah meninggalkan hotel menuju Bandara Sam Ratulangi. Memang sengaja memilih penerbangan pertama supaya bisa sampai rumah lebih cepat.
Libur hampir usai, tetapi hati harus tetap senang. Kesempatan perjalanan ini menjadi kenangan bagi kami semua. Canda tawa dan obrolan menjadi kenangan kebersamaan. Foto-foto menjadi kenangan gambar berkisah yang boleh kami bawa pulang. Media sosial menjadi tempat kami berbagi, untuk menunjukkan betapa indahnya negeri ini.
Terima kasih banyak kepada para teman perjalanan / teman menyelam : Citra Leoni, Fanny Rompas, Rian - dari Manado, Fido dari Pulau Siau yang membantu selama sebelum berangkat, semua persiapan yang dibutuhkan, selama liburan kami di Pulau Siau.Â
Terima kasih Riento Siau Journey dan Pak Hari dari Wisma Bahari. Terima kasih juga Mona, Dewi yang terbang dari Medan - Jakarta - Manado - Jakarta - Medan, Cliff dan Eko. Terima kasih kakak Karol n kakak Meyer yang bertemu dan jadi teman ngobrol kami walaupun tidak sempat menyelam bareng.Â
Marijo jelajahi keindahan alam Nusantara. Â Ada ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke yang bisa kita kunjungi. Ada banyak gunung, bukit, lembah, pantai, lautan dan semua bagian alam Indonesia yang akan membawa kita pada pengalaman untuk semakin mencintai negeri ini.Â
Ada banyak alasan untuk kita menjaga alam bumi pertiwi  ini. Yang indah biarlah tetap dan bertambah indahnya. Yang telah terusik dan terusak biarlah dapat dibenahi dan diperbaiki. Semoga alam indah Indonesia tercinta tetap lestari.
Salam,
Helen_s.maria
Life Is A Great Journey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H