Paling senang menikmati saat-saat seperti ini. Mengistirahatkan otak dari pikiran berat, sambil bernyanyi pelan lagu apapun yang terlintas dii otak, berjalan, mata mencari objek, dan hati bersyukur. Inilah bahagia saya hahaha.
CURUG CIHERANG JONGGOL
Perjalanan tidak panjang, tidak sulit tapi banyak berhentinya, karena setiap kali barengan sama teman-teman ini, pasti banyak jeda untuk foto-foto, ngikutin seenaknya hati aja, ga terlalu memikirkan spot nya hahaha, harap maklum kalo yang pergi “banci foto” ya begitulah kelakuannya.
Tetapi semakin dekat ternyata sudah banyak pengunjung yang lebih pagi mendahului kami sampai di tempat ini. Sudah banyak yang main air di sekitar curug. Hmmmm melihat banyaknya orang, saya mulai malas dan mulai ingin menjauh. Tapi baiklah, karena sudah sampai disini, rasanya belum sah kalau belum basah, yaaa minimal kaki harus masuk ke air.
Yang saya suka kalau ke air terjun, biasanya tebing atau dinding alam ditumbuhi lumut basah dan lembab, lalu bermain-main dengan cipratan air yang menabrak dinding menjadi seperti embun atau seperti gerimis. Saat menikmati hal seperti ini menjadi saat teduh untuk saya, semacam meditasi ringan tanpa harus duduk bersila tapa … wuuiihhhh ngeriiiii
PAGAR MERAH
Keluar dari komplek Curug Ciherang, saya minta berhenti dulu di jalanan yang sudah saya targetkan untuk mengambil foto. Yaaa daripada ga kesampean moto disini lalu harus balik lagi kan repot.
Sebentar aja kok, mesin mobil juga tidak dimatikan, karena hendro ndak mau ikut foto-foto. Jalanannya sepi dan pemandangan alam bukit dikejauhan, ditambah pagar kayu dan besi berwarna merah yang membatasi jalan dengan tanah milik pribadi. Waaah tanahnya luas, ada papan nama pemiliknya.
SITU RAWA GEDE
Seperti yang sudah direncanakan saat berangkat dan melewati papan penunjuk arah ke Situ Rawa Gede (Sirnajaya, Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat), akan kami hampiri saat perjalanan pulang. Waktunya juga cukup karena masih siang. Sudah lapar sih tapi tadi waktu perjalanan sudah ngincer tempat untuk makan siang, n sementara masih ngikutin sesuai jawdal inceran hehehe.
Waaah ternyata jalan menuju Situ agak sulit; menanjak, berbatu dan sempit juga. Sempat ragu-ragu apakah akan terus melanjutkan perjalanan, tapi sulit juga kalau untuk putar balik, hmmm mosok harus jalan mundur yang beresiko juga.
Berkat keahlian menyetir Bro Hendro aka Mr. Sekil (Skill) perjalanan dilanjutkan. Sebagai penumpang saya pasrah aja sambil berharap semoga semuanya lancar. Kawatirnya cuma karena kami memakai mobil teman yang tidak ikut di trip ini, jadi saya pribadi merasa terbeban takut mobil orang kenapa-napa, gimana coba kalau sampe disuruh gantiin mobil baru? Hahaha.
Medan sulitnya sudah dilewati dengan lancar dan aman. Hmmmm kok sepi ya? mobil kami parkir mengikuti arahan. Mungkin tempat ini memang belum banyak didatangi pengunjung yang kebanyakan langsung menuju Curug Ciherang. Hanya terlihat beberapa pengunjung yang sedang duduk di warung. Di Situ nya kami hanya bertemu dengan beberapa bapak yang sedang memancing dari tepi.