Mohon tunggu...
Remy Celebes
Remy Celebes Mohon Tunggu... -

simple, logic, resolute

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka Resah Kalau Ada yang Takut Dosa

10 Februari 2018   23:06 Diperbarui: 19 Februari 2018   02:06 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hati-hati dengan penyesatan, akan lebih mudah melihat noda hitam pada pakaian yang putih. Sebaliknya, akan lebih mudah melihat titik putih pada pakaian yang hitam. Dalam pola inilah relativitas kebenaran bermain, dengan menyorot noda hitam dan titik putih tersebut dengan terus menerus hingga merasuki otak manusia. 

Kita akan memuji bintang porno karena satu hal yang kita anggap kebaikan yang telah dilakukannya, dan kita akan mengecam seorang negarawan atau bahkan pahlawan karena satu kekeliruan. Jangan lupa kawan, seandainya punya noda hitam, pakaian itu pada dasarnya berwarna putih. Dan titik putih itu berada dipakaian yang pada dasarnya hitam.

Setelah merasa opininya tentang noda hitam mendapat dukungan, maka mulailah nilai kebenaran yang diserang. Mengkritik dan mencela orang-orang yang takut dosa, sungguh logika yang sangat terbalik. Orang lain yang takut dosa, kenapa dia yang pusing? Coba tanyakan, kalau perlu dari sejarah kakek moyangnya apa kontribusinya terhadap negara ini selain berkicau tidak jelas dan mencari keuntungan?

Golongan yang resah ini sebenarnya punya ambisi, ambisi besar untuk berkuasa dengan segala cara. Sekarang masih mengakali dan berlindung disela-sela aturan hukum, namun esok boleh jadi mereka yang akan merubah aturan tersebut.

Jadi siapakah sebenarnya yang "merasa paling benar", apakah pihak yang patuh terhadap aturan agama dan negara ataukah pihak yang menganggap kebenaran itu relatif?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun