Ketika lumpia sudah dibabat habis, datanglah menu utama makan siang kami, lima mangkok besar "Pho Bo" dihidangkan dihadapan kami. Kuahnya seperti kuah bakso, aroma rempah-rempahnya begitu harum terasa. Isi mangkok, terdapat irisan besar daging sapi yang melimpah, bulatan bakso, racikan daun bawang dan kwetiaw putih terbuat dari tepung beras. Menurut keterangan pelayan resto, Mas Paulus namanya, semua bahan makanan dan minuman didatangkan langsung dari Vietnam.
Pho Bo - Kwietiaw Sapi Kuah
Suapan pertama pun kami cicipi, slurup hmmm lezatnya, itu baru kuahnya lho. Kemudian dagingnya diangkat pelan-pelan dengan supit terus masuk ke mulut, hmmm yummy dagingnya empuk enak dimakan, kemudian kwetiawnya, bertekstur kenyal tapi tetap lembut dan lezat tentunya.
Suap demi suap, isi mangkok yang besar tadi mulai berkurang, diselingi minum es kopi susu vietnam yang begitu melegenda sejak kasus hukum "Kopi Bersianida" menyita perhatian kita semua beberapa waktu yang lalu.
Tak terasa tinggal suapan terakhir, terasa sayang tapi makan siang harus segera diakhiri karena jam waktu istirahat mulai habis. Tapi kami masih menyisakan menu kudapan sebagai penutup, yakni ban cuoi yang terbuat dari pisang yang dikukus, berkuah santan dan diatasnya kasih butiran wijen. Begitu digigit, pisangnya langsung pecah dilidah dan diakhir gigitan wijennya membuat ban cuoi semakin lezat, sungguh menu penutup yang sempurna.
Ban Cuoi -Pisangnya di import dari Citayem
Habis Ludes - Febby mau nambah tapi malu
Tiap detik, sejak kami berangkat dari kantor sampai habis melahap masakan Vietnam, selalu kami posting ke group WA, bukan manas-manasin tiga orang temen yang tidak bisa ikut tadi, melainkan berbagi kebersaman kepada mereka.
Juga sambil mengingatkan mereka, bagi temen yang diklat calon pejabat, agar kelak apabila ia nanti dilantik menjadi pejabat, dia dapat mencontoh bos kami yang sekarang ini, perhatian dan sering mentraktir makan-makan anak buahnya.
Bagi temen yang sakit, dengan melihat kami makan, semoga dapat mengunggah selera makan yang bersangkutan. Â Orang sakit biasanya selera makan berkurang karena liur terasa pahit. Atau nanti saya bantu suapin nga apa apa biar makannya nga pahit lagi dan dijamin cepat sembuh. Hihihihi.
Bagi temen yang cuti, dengan melihat seru-nya kami, ia dapat segera mempersingkat cutinya dan segera bergabung karena dia ini yang biasanya bertugas menghabiskan makanan. (Selamat menikmati cuti ya brother moga berhasil programnya and have fun).
Soal harga, dengan ukuran porsi dan cita rasa menu vietnam yang ditawarkan, harganya cocok dan sesuai (reasonable). Banyak para netizen berkomentar positif dan merekomendasikan restoran Saigon Vietnamese Food ini bahkan ada netizen yang mau balik ke situ mau makan bersama keluarga besarnya.
Oke saatnya bayar tagihan, tadi waktu minum kopi bos sempat bilang, kopi Vietnamnya enak dan nga bikin asem di lambung. Semoga aja waktu bos di kasir, tagihannya nga bikin asem di dompet ya pak hehehe.
Dengan senyum lezat bahagia, kami semua pun balik kembali ke kantor, dan dalam perjalanan, kami sempat tanya ke bos, kenapa hari ini ia memilih Resto Saigon, menurut ceritanya, Saigon Resto mengingatkan liburan dia ke Vietnam dulu, tepatnya ke Kota Danang.
Lihat Travel Story Selengkapnya