Sama dengan film hollyowood lainnya seperti film Transformer dan film Indenpendent Day bahwa teknologi yang super canggih dapat dilawan, diakali dan dapat dikalahkan dengan memanfaatkan teknologi dasar yang lebih kuno. Dalam film ini dimanfaatkan pemutaran musik “klasik” yang nge rock dan langsung dipancarkan melalui siaran radio dengan tujuan untuk menggangu dan mengacaukan frekuensi gelombang formasi pesawat lebah Krall.
The USS Franklin pun diarahkan Mr. Sulu terbang ke tengah-tengah kumpulan pesawat lebah Krall dan musik pun diputar dan seiring dentuman dan alunan beat musik, semua pesawat lebah Krall saling bertabrakan dan meledak hancur lebur.
Klimak film ini terjadi saat pesawat Krall berhasil masuk ke dalam The Yorkstown. Dengan membawa The Abronant di tangannya, Krall ingin meledakan The Yorkstown bersama jutaan makhluk galaxy yang ada di dalamnya. Disini mulai terkuak siapa sebenarnya jati diri Krall.
Apakah Krall berhasil meledakkan The Yorkstown dan Siapakah sosok di balik diri Krall sebenarnya? Saya cukupkan sampai disini. Anda penasaran? silahkan Anda semua pergi ke bioskop dan beli tiketnya. Sinematografi film ini sungguh menawan terutama contur planet asing tempat jatuhnya The USS Enterprise dan view The Yorkstown yang mengagumkan. Selamat Menonton.
@Salam Kompasiana
Catatan : Warp adalah suatu teknologi yang memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan cahaya (faster-than-light/FTL). Sebuah pesawat luar angkasa yang dilengkapi dengan teknologi warp dapat terbang pada kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan cahaya (sumber wikipedia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H