Mohon tunggu...
Remy Riverino
Remy Riverino Mohon Tunggu... pegawai negeri -

....................Ingin selesai dengan diri sendiri...........................

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Siklus Juara Les Bleus

10 Juni 2016   08:06 Diperbarui: 10 Juni 2016   08:11 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tengah isu terorisme, Perancis tetap menyelenggarakan penghelatan kejuaran sepakbola UERO 2016 dengan pengamanan yang super ketat dan kita semua berharap kejuaraan sepakbola yang akan mentasbihkan siapa yang paling hebat di benua biru ini dapat berjalan dengan aman dan para pemain dapat bertanding membela negara masing-masing tanpa harus dihantui was-was atau kekuatiran yang dapat mengurangi kualitas permainan di ajang EURO 2016 ini.

Perancis tentu patut masuk tim yang difavoritkan juara sama dengan favorit lainnya Timnas Belgia yang diisi pemain generasi emas dan Timnas Inggris yang terinspirasi klub Leicester City yang baru saja menjuarai liga primeir Inggris atau Timnas Jerman sang juara dunia 2014 yang merupakan tim hebat spesialis turnamen.

Selama penghelatan EURO dilaksanakan di benua biru, Perancis pernah 2 kali menjadi juara. Pertama di Tahun 1984. Pada saat itu negara yang terkena dengan Menara Eifel ini juga bertinda sebagai tuan rumah. Kala itu di final Timnas Perancis mengalahkan Timnas Spanyol dengan skor 2-0 di stadiun Parc Des Princes Kota Paris. Pemain paling berpengaruh saat itu adalah Michel Platini peraih Ballo D’or 1983 dan 1984 dan Platini menyumbangkan satu gol di final melalui tendangan bebas yang indah ( goal dapat dilihat disini).

Kedua di tahun 2000 yang dilaksanakan di dua negara, Belanda – Belgia, Timnas Perancis berhasil menjadi juara setelah di final mengalahkan tim kuat Italy dengan kemenangan dramatis 2-1 melalui gol sistem permainan sudden death yang dicetak oleh David Trezequet. Dengan kemenangan ini Perancis berhasil mengawinkan Piala Eropa dengan Piala Dunia yang mereka raih tahun 1998. Pemain kunci saat itu adalah juga pemain terbaik dunia, Sang Maestro Zinedine Zidane. Dan sang kapten skuad ayam jantan saat menjuarai piala dunia 1998 dan euro 2000 adalah Didier Deschamps, sang pelatih les bleus saat ini. Gol-gol final uero 2000 di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Belanda dapat dilihat disini.

Pasukan Les Blues menjadi juara euro 1984 kemudian berselang 16 tahun kemudian di tahun 2000 menjadi juara kembali. Dan sekarang di tahun 2016 apakah siklus 16 tahun ini mengantarkan kembali Timnas Perancis menjadi juara? Mari kita lihat hal-hal semesta yang mendukung mewujudkan itu.

Pertama – Perancis menjadi tuan rumah pesta terbesar sepakbola eropa tahun 2016 yang dilaksanakan di 10 venue di 9 kota dikuti 24 negara dengan total 51 pertandingan. Sebagai tuan rumah tentu membawa keuntungan disamping mendapat dukungan pemain ke 12 yaitu para suporter yang memenuhi stadiun dengan yel-yel pemberi semangat tentu akan mengangat moral dan semangat para pemain Perancis untuk meraih kemenangan. Para pemain tentu tidak demam panggung karena bermain di rumah sendiri seingga dapat tampil lepas dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya masing-masing untuk mengalahkan tim lawan.

Kedua – Skuad Les Bleus saat ini dihuni pemain-pemain yang punya skill di atas rata-rata dan menjadi pemain kunci di klub-klub besar di eropa. Diantaranya dI bawah mistar gawang ada Hugo Lloris (Tottentham Hospur). Di posisi bek ada Elaquim Mangala (Machester City) dan Patrice Evra (Juventus). Pemain tengah ada Morgan Schneiderlin (Manchester United), N’Golo Kante (Leicester) sedangkan penyerang utama diisi oleh Olivier Giroud (Arsenal).

Disamping itu saat ini timnas Perancis diisi sederet pemain-pemain muda yang sudah membuktikan dirinya di kompetesi klub eropa dan menjadi buruan transfer klub-klub sepakbola kaya untuk kompetesi tahun depan. Mereka-mereka ini amat menjanjikan bagi Skuad Les Blues dim asa depan.

Ada Antoine Griezmann (25), penyerang haus gol klub Atletico Madrid telah membuktikan dirinya sebagai predator di kotak penalty di Liga Spanyol dan mampu mengantarkan klubnya ke final champion tahun ini.

Anthony Martial (20), anak muda ini sempat diragukan di Machester United namun mampu memberikan bukti harga mahal sepandan dengan kontribusi gol yang ia berikan. Kemudian ada Kingsley Coman (19) pemain muda ini menghantarkan klubnya Bayer Munchen meraih double winner pada tahun ini.

Paul Pogba (23), pemain muda klub juventus ini paling didambakan oleh klub-klub besar eropa. Ia merupakan pemain tengah yang dianggap mempunyai kemampuan lengkap dan aksi-aksi amat ditunggu di putaran euro 2016 kali ini.

Jangan lupa pula bahwa Les Blues punya Dimitri Payet yang bersinar di Westham United. Keistimewaan pemain ini adalah memiliki tendangan bebas yang mematikan.

Ketiga– Pengaruh besar keberadaan pelatih Les Bleus. Didier Deschams adalah pemain dan pelatih kawakan. Sebagai pemain ia mampu mengantarkan Timnas Perancis menjadi juara dan orang pertama yang mengangkat piala dunia 1998 dan euro 2000 karena ia dipercaya menjadi kapten tim saat itu. Di level klub ia merasakan juara bersama Marseile (juara champion 92), juventus (champion 1995), Chelsea (FA cup 2000). Sebagai pelatih, ia melatih klub besar Marseille, Monaco dan Juventus. Bahkan Monaco yang kala itu berstatus non unggulan berhasil ia bawa menjadi finalis champion 2004.

Sebagai pemain dan pelatih yang memiliki mental juara tentu Didier Deschams dapat memberikan pengalaman dan threatmet kepada anak asuhnya bagaimana seharusnya menjadi pemain yang punya mental juara. Pompaan semangat juara akan dapat memicu adrenalin para pemain Les Blues berapi-api untuk menjadi juara terlebih-lebih seluruh rakyat Perancis mendukung mereka 100%.

Keempat– Zinedine Zidane adalah orang Perancis pertama yang mampu memenangi piala si kuping besar sebagai pelatih. Zidane berhasil mengantarkan klubnya Real Madrid juar champion 2016 dan hal ini dapat menginsipirasi skuad Les Blues untuk mampu menjadi event terbesar sepakbola eropa tahu ini. Didier Deschams dan Zinedine Zidane adalah sahabat baik, tentu dengan senang hati Zidane akan memberikan masukan-masukan strategi yang jita mengingat keberhasilannya mengangkat kepercayaan diri Real Madrid bangkit hanya dalam tempo 5 bulan saat menggantikan Rafael Benitez. Dengan sendirinya Didier Deschams akan banyak memiliki opsi strategi baik bertahan maupun menyerang dalam menghadapi para pesaing mereka di euro kali ini.

Prediksi saya di Final, Perancis VS Inggris, dengan skor 2-1 atas kemenangan LES BLEUS.

Namun seperti kata Mbah bahwa bola itu bulat maka akankah Siklus Juara Les Bleus ini terulang ??.  Mari kita saksikan bersama EURO 2016, GO LES BLEUS 

Dan jangan lupa tonton Liga Indonesia juga ya :)

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankanya.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun