Mohon tunggu...
Remy Riverino
Remy Riverino Mohon Tunggu... pegawai negeri -

....................Ingin selesai dengan diri sendiri...........................

Selanjutnya

Tutup

Politik

KISAH ANTMAN YANG IKUT PILKADA 2015

2 Agustus 2015   23:00 Diperbarui: 2 Agustus 2015   23:17 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Antman (2015) berhasil menduduki posisi puncak box office di bulan Juli tahun ini. Film garapan sutradara Peyton Redd ini memang bagus dan menarik baik dari segi alur cerita dan tampilan visualnnya.Film ini menceritakan seorang mantan narapidana Scott Lang (Paul Rudd) yang mencoba untuk kembali ke masyarakat menjadi seorang pria yang jujur namun dalam kenyataanya sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan yang sangat ia inginkan demi membahagiakan putri semata wayangnya.

Status mantan narapidanalah yang membuat Scott Lang selalu ditolak dalam melamar pekerjaan atau bahkan dipecat karena ia ketahuan seorang mantan narapidana yang dihukum karena mencuri. Dalam keputusasaan Scott Lang, muncullah Dr. Hank Pim (Michael Douglass) yang memintanya untuk menjadi seorang Antman sang manusia semut.

Meksi pada awalnya, Scott sempat menolak namun demi menbahagiakan putri tercintanya dan untuk menembus kesalahannya dimasa lalu akhirnya ia menerima tawaran Dr. Pim untuk menjadi superhero Antman yang mampu membesar dan mengecil kapan saja sebesar semut yang mempunyai pukulan yang kuat dan mampu memerintah para semut untuk melumpuhkan para musuh-musuhnya.

Mantan narapidana memang statusnya belum dapat diterima begitu saja apabila hidup membaur kembali di masyarakat. Di Amerika Serikat sana, jangankan mantan narapidana, seseorang saja saat di SD-nya ketahuan nyontek saat ujian sekolah, itu datanya terekam sampai dia dewasa, Jadi kemanapun ia pergi melamar pekerjaan, Pihak perusahaan sudah mengetahui bahwa dia waktu kecil pernah melakukan perbuatan yang tidak jujur dan otomotis ditolak lamaran pekerjaannya.

Orang Amerika tidak ingin mengambil resiko mempekerjakan atau mempercayai seorang yang mempunyai catatan kriminal di masa lalunya meskipun ia benar-benar sudah bertobat atau insyaf. Mereka masih percaya bahwa masih banyak orang-orang baik yang dapat dipekerjakan.

Bicara soal mantan narapidana Jika dibandingkan di negara kita, sedikit aneh atau jadi anomali, mantan narapidana disini malah ramai-ramai diusung oleh partai untuk dijadikan calon kepala daerah dalam pilkada 2015. Sang mantan napi ini adalah mantan kepala daerah yang sudah menjalani hukuman karena kasus korupsi dan mereka tampil penuh percaya diri menjadi kontestan pilkada tahun ini.

Partai sepertinya kekurangan atau malah kehabisan figur politik yang dapat dijadikan sebagai bakal calon kepala daerah padahal fungsi partai itu diantaranya mampu melakukan regenerasi untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan. Namun yang terjadi partai mengusung calon-calon itu-itu saja yang sudah senior termasuk para mantan napi tadi.

Yang jadi pertanyaan, kerja mesin partai selama ini apa saja. Sepertinya partai nga sempat mengurus regenerasi tersebut karena lsibuk urus partai yang lagi terpecah belah, lagi urus pencairan dana aspirasi, lagi urus reshuffle kabinet, atau malah sibuk urus isteri mudanya.

Fenomena mantan napi mencalonkan kepala daerah ini juga karena diamnya orang-orang baik, mereka sebenarnnya mempunyai kemampuan dan keahlian dan sungguh layak untuk dicalonkan menjadi pemimpin daerah idaman. Namun mereka milih lebih baik diam saja karena tidak tahan terhadap kejamnya dunia politik itu sendiri. Nah partai dapat mengambil peran di sini pertama mendeteksi mereka yang dianggap layak dan kedua merekrut mereka untuk menggodoknya untuk menjadi seorang yang tangguh tahan terhadap segala tekanan dan berani memegang tanggung jawab sebagai kepala daerah.

Para mantan narapidana sudah mendaftar dan siap bersaing untuk menjadi kelapa daerah. Kini kembali kepada hati nurani kita semua sebagai pemilih, kita semua harus cerdas dan jangan sampai salah menentukan pilihan karena maju tidaknya pembangunan daerah termasuk membahagiakan warganya berada ditangan mereka. Pilihlah yang terbaik.

Kalau Scott Lang alter ego Antman tinggal di Indonesia mungkin ia senang karena dapat diterima di masyarakat dan bakalan akan mencalonkan diri juga sebagai kepala daerah. Wah bakalan nga ada yang berani korupsi karena Antman selalu mengawasi. Mari kita sukeskan pilkada 2015 @ SALAM KOMPASIANA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun