Di bidang pendidikan, sering kita mendapat berita, beredarnya buku-buku pelajaran yang disisipi cerita atau hal-hal yang berbau pornografi. Kalau dipikir-pikir rasanya tidak mungkin orang Indonesia sendiri yang melakukannya demi menghancurkan moral bangsa sendiri. Hal ini pasti ada mata-mata pihak asing yang turut campur. Belum lagi serangan-serangan kebudayaan melalui internet yang kalau tidak disaring dapat berpengaruh negatif bagi anak-anak bangsa.
Di bidang olahraga terutama sepakbola, intelijen asing sengaja ikut berperan melalui bandar-bandar judi yang sengaja didanai untuk dapat melakukan pengaturan skor pertandingan sepakbola di Indonesia sehingga sepakbola kita terpuruk dan Timnas sepakbola kita tidak menjadi pesaing mereka karena selalu kalah dan kalah lagi.
Di bidang intelijen, kita masih ingat dengan meninggalnya anak genius Indonesia, Gayatri Wailissa (17), remaja asal Ambon yang mendunia karena menguasai 14 bahasa asing. Menurut keterangan dokter, ia meninggal karena pendarahan di otak (klik disini) . Dalam dunia Intelijen, Gayatri dapat dijadikan aset yang berharga karena keahliannya menguasai bahasa yang dapat membantu operasional mata-mata di lapangan dan rupanya pihak asing mungkin mencium hal ini apalagi diketahui Gayatri seorang anggota BIN (klik disini) dan kematian Gayatri pun masih misteri.
Terakhir, negara kita jadi transit sekaligus jadi pasar narkoba Internasional. Kalau dipikir-pikir kenapa para penyeludup narkoba dapat lolos pemeriksaan di negara lain sebelum mereka terbang datang ke Indonesia. Tentu ada kemungkinan adanya kesengajaan oleh pihak asing, biar aja diloloskan barang-barang haram tersebut ke Indonesia agar generasi muda kita hancur sehingga tidak ada generasi emas.
Beberapa waktu lalu, Bapak Presiden Jokowi melantik Bapak Sutiiyoso (Bang Yos) menjadi Kepala BIN. Dan melalui Bang Yos kita semua berharap usaha-usaha pihak asing yang ingin menghambat kemajuan bangsa Indonesia atau bahkan ingin menhancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa kita dapat dicegah sedini mungkin dan kalau perlu dicegah sejak dinegaranya.
Diharapkan pula anggaran BIN dapat ditinggkatkan sehingga BIN dapat mencetak agen mata-mata selevel James Bond 007 dan menciptakan peralatan-peralatan secanggih ciptaan Dr.Q serta BIN mempunyai peralatan penyadapan canggih berbasis drone dan satelit seperti di film Enemy of State sehingga dapat mendukung keberhasilan operasi rahasia seperti Mision Imposible-nya Ethan Hunt. Saya yakin dengan sumber daya yang kita miliki, bangsa kita mampu dan dapat melakukannya.
Penutup. Opini yang saya tulis mungkin saat ini sudah dideteksi oleh BIN dan data diri saya sedang ditelisik. Semua ini mungkin karena saya terlalu paranoid atau hanya halusinasi saya saja gara-gara sering nonton film-film hollywood hehe. @SALAM KOMPASIANA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H