Saat kepanikan yang sangat, terjepit dalam mobil, Blake sempat mengontak Ayahnya Ray dan tiba-tiba tanpa disangka, Ben dan Ollie yang baru saja dikenalnya beberapa menit lalu, datang menolongnya. Setelah bersusah payah ditambah dengan kecerdesan Ben, Blake berhasil selamat.
Ray yang saat itu bersama Emma dari LA langsung memutar arah helinya menuju San Francisco untuk menyelamatkan putri tercinta mereka namun sayang ditengah perjalanan helinya harus mendarat darurat karena gagal mesin. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan mobil namun sekali lagi gagal karena terhalang jurang yang baru terbentuk karena gempa. Tapi pertolongan Tuhan masih ada, mereka akhirnya dapat ke San Francisco dengan pesawat terbang kecil yang mereka temukan dari bantuan pasangan orang tua yang baik hati.
Blake yang sejak keciil dididik oleh ayahnya untuk dapat survive di tengah bencana, di bantu Ben dan Ollie berhasil menghubungi kembali ayahnya Ray dengan menggunakan peralatan komunikasi manual. Atas perintah Ray, mereka diminta segera pergi ke tempat yang lebih tinggi.
Perjuangan Blake, Ben dan Ollie melalui bencana gempa dan  tsunami dan perjuangan ayah ibunya yang mencari anak tercinta penuh cemas menghadirkan drama dan adegan demi adegan yang mendebarkan dan mampu memacu emosi kita yang menonton. Ditambah lagi dengan tampilan visual efek bencana yang memukau maka sempurnalah film ini. Tapi dasar yang namanya film Hollywood, ditengah-tengah bencana yang mencekam, sempat-sempat saja ada adegan romantis (baca: kiss me) yach diimaklumi aja dech.
Di scene dekat-dekat akhir film, saat Dwayne Johnson pemeran tokoh Ray memeluk putrinya, terlihat The Rock memakai cincin batu akik "sleeping beauty" jenis batu pirus dengan motif polos. Ternyata batu akik digemari artis Hollywood juga jangan-jangan cincinnya belinya di Rawa Bening Jatinegara Jakarta.Â
Saya cukupkan sampai disini, biar tidak mengurangi rasa penasaran Anda terhadap film ini. Silahkan melanjutkan menontonnya di bioskop terdekat. Direkomendasikan film ini harus ditonton dan layak tonton, kalau boleh menilai dari Skala 1-10, film ini layak dikasih score 8,90.
Film ini mencoba menyampaikan pesan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang mampu melawan kemarahan alam yang datang kapan saja dan kita semua harus sigap bencana. Dan keluarga adalah harta yang tak terhingga yang harus kita jaga. Sayang isteri, sayang anak maka disayang Tuhan begitu kata Pakde Kartono. @SALAM KOMPASIANA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H