Mohon tunggu...
Rembulan Pagi
Rembulan Pagi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, Cukup Kau Tebar Kebencian Terhadap Rakyat Ibukota

31 Juli 2016   12:54 Diperbarui: 31 Juli 2016   13:15 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto http://news.okezone.com/

Mengapa demikian?

Sikap Ahok ini bisa memicu sikap intoleransi warga Jakarta. Seperti yang dikatakan Lieus, Ahok menebar benih permusuhan. Warga yang dirugikan akibat kebijakan maupun pilihan politik Ahok, juga terlihat semakin berani menentang kebijakan Ahok. Pada Rabu (27/05) dini hari, ratusan warga Pinangsia, Taman Sari mendatangi rumah Ahok di Pantai Mutiara, memprotes rencana penggusuran pemukiman warga yang akan digelar Pemprov DKI.

Perlawanan-perlawanan warga ini, juga diikuti dengan munculnya kembali pandangan bahwa Ahok adalah warga keturunan. Beberapa kali tulisan di spanduk warga yang berdemo, memunculkan kebencian terhadap warga keturunan.

Hal ini juga diungkapkan oleh pengamat politik Muslim Arbi. Menurut Arbi, di kalangan rakyat kecil dibenci karena suka menindas dan menggusur tanpa dialog. Selain itu pernyataan Ahok pun memunculkan kemarahan di kalangan rakyat kecil. Kebiasaan Ahok yang memberikan pernyataan kasar, justru akan memunculkan perlawanan dari rakyat kecil. Saat ini masih ada pandangan dari rakyat, Ahok itu warga keturunan. Dan pernyataan menyakitkan orang pribumi, maka perlawanan terhadap Ahok makin keras.

Sumber foto: http://www.babiat.com/
Sumber foto: http://www.babiat.com/
Budayawan Jaya Suprana, juga pernah mengingatkan Ahok melalui surat terbuka Maret 2015 lalu. Dalam surat terbukanya, Jaya Suprana mengingatkan kenyataan sebenarnya kebencian terhadap kaum Tionghoa di Indonesia belum lenyap. Kebencian masih hadir sebagai api dalam sekam yang setiap saat rawan membara, bahkan meledak menjadi huru-hara apabila ada alasan. Dan jangan sampai kata-kata tidak sopan Ahok menyulut sumbu kebencian sehingga meledak menjadi tragedi huru-hara yang tentu saja tidak ada yang mengharapkannya.

Sekali lagi, jika Ahok tetap mempertahankan sikap arogansi dan otoriternya dalam memimpin Jakarta, akan menggali lubang kuburnya sendiri di Pilkada 2017. Terbukti spanduk penolakan Ahok juga mulai bertebaran di beberapa tempat di Jakarta. Dan mungkin sebentar lagi Ahok akan menuai badai: Konflik SARA.

Sumber foto http://wartakota.tribunnews.com/2016/07/28/spanduk-pemilih-tolak-ahok-mulai-hiasi-ibu-kota
Sumber foto http://wartakota.tribunnews.com/2016/07/28/spanduk-pemilih-tolak-ahok-mulai-hiasi-ibu-kota
satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun