Mohon tunggu...
AHMAD ANDREY MAULANA
AHMAD ANDREY MAULANA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Always be Positive

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan di Siang Hari - Part #1

26 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 26 Februari 2024   18:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@ahmadandreymaulana

Disebuah ruang yang gelap

Aku menemukan sepercik cahaya

Tak sadar bergerak kesana-kemari

Layaknya tarian indah

Menari didepan mataku

Cahaya itu ternyata

Seorang wanita pekerja kafe

Akupun tersenyum..

Dalam hati aku berucap

Ini adalah pemandangan

Langka yang pernah aku lihat

Senyumnya menggetarkan dadaku

Ketika dia melihat kearahku

Langkahku terhenti

Karena bingung harus berucap apa

Sususnan kalimat berantakan

Ketika dia mulai bertanya

Mau pesan apa mas?

Aku mulai gugup dan hanya mengangguk

Kedaftar menu kopi dimeja itu

Seakan-akan dia paham

Dengan Apa yang aku maksudkan

Diapun langsung berjalan kedapur

Membuatkan pesanan ku

Kalian percaya

Ternyata kopinya sangat pahit

Tapi ketika meminum sambil melihatnya

Kopi itu tiba-tiba menjadi sangat manis

Apakah ini yang dinamakan cinta

Apakah ini beneran perasaan suka

Apakah ini hanya angan nafsuku yang begitu membara

Atau ini hanya hipnotis rasa penasaranku?

Anaga Coffe, 26 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun