Hari ini 10 April 2020, Pemda DKI resmi memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).Â
Setelah drama panjang antara Pemda DKI dan Pemerintah Pusat, akhirnya PSBB ini diberlakukan di DKI, pusat perputaran ekonomi Indonesia sekaligus menjadi provinsi dengan jumlah pasien positif Covid 19 terbanyak di Indonesia. meskipun terlambat, tetapi saya mengapresiasi langkah ini demi memutus segera rantai penyebaran wabah ini, dan situasi darurat sipil ini bisa segera berakhir.
Memasuki masa karantina mandiri pekan ke-3, bagaimana perasaan anda?
Bosan, jenuh dan mati gaya karena harus berdiam diri dirumah, ada aktivitas yang hilang, ada kesibukan yang yang dirindukan, dan sekali lagi bukan hanya anda atau saya yang merasakan, tetapi hampir sebagian besar masyarakat pun diminta untuk berdiam dirumah.
Kondisi saat ini membuat masyarakat mulai resah, mulai banyak pertanyaan yang tidak tahu apa jawabannya
"Kapan wabah ini berlalu..?"
"Kapan kami bisa beraktivitas normal kembali?"
"Jika diminta berdiam diri lagi berminggu-minggu bagaimana kami makan?"
Banyak keresahan akan situasi yang serba tidak pasti, namun saya percaya, pemerintah terus melakukan upaya terbaik untuk melawan wabah ini.
Opsi bantuan langsung pun disetujui untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak langsung corona. Gerakan kemanusiaan pun terbentuk, donasi dan spontanitas masyarakat untuk membantu saudaranya yang terdampak langsung wabah ini seperti terkena PHK, atau pekerja informal yang kehilangan pencahariannya.
Lalu setelah terbit PSBB, apa yang diminta dari kita?
Sederhana, kita hanya diminta TAAT mengikuti aturan yang ditetapkan.
Taat untuk bersabar sejenak tidak nge-mall atau jalan-jalan.
Taat untuk membudayakan gerakan hidup bersih.
Taat untuk menjaga physical distancing.
Mengapa taat menjadi penting?