Harapan adalah bahan bakar untuk jiwa manusia.Â
Dengan harapan kita bisa bermimpi dan maju menghadapi masalah dan keterbatasan.
Tetapi dengan harapan juga hidup kita bisa terhambat dan penuh ketakutan.
Kenapa? Apakah ada harapan yang negative? Ada..Â
Tanpa kita sadari, tidak jarang kita mendengar orang berkata "ah ga mungkin lah, saya tau pasti hasilnya akan buruk", "pasti mereka ada niat jahat, pasti blablabla", skeptis dan berasumsi buruk terutama disaat masa masa tegang. Harapan negative ini sebenarnya fokus kepada membuktikan kita benar, bukan harapan agar masalah cepat terselesaikan.
Lalu bagaimana ini bisa berpengaruh terhadap kehidupan kita?
Seperti yang saya sampaikan di awal, harapan itu bahan bakar untuk jiwa manusia.
Jika kita menggunakan bahan bakar yang baik dan cukup, buah dari pekerjaan kita juga akan baik dan cukup. Dan sebaliknya, disaat kita menggunakan bahan bakar yang buruk, buahnya pun tidak akan manis.
Lalu kenapa harus baik dan cukup?
Kita hidup tidak sendiri, dan kita hidup bukan untuk diri sendiri. Dengan berpengharapan yang baik, energy yang kita salurkan untuk diri kita dan orang lain juga akan baik. Dengan memiliki harapan yang cukup, kita tidak akan over-reacting atau 'lebay' dalam memberikan energy positive kita sampai tidak seimbang dengan realita/ kenyataan. Hope, atau pengharapan harus cukup untuk menghidupi tapi tidak berlebihan sampai membutakan.
Jadi dari mana datangnya harapan?