Mohon tunggu...
PANGLIMA PERANG MELAWAN KHILAFAH
PANGLIMA PERANG MELAWAN KHILAFAH Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MELAWAN PEMBENTUKAN KHILAFAH DI NUSANTARA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merah Putih Bergambar Palu Arit, Salib, Bulan Bintang di Lamongan

3 September 2013   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:27 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_276164" align="aligncenter" width="479" caption="doc news.detik/"][/caption]

Warung lesehan yang ada di Kecamatan Paciran, Lamongan, milik Nurhasim, Senin dini hari (sekitar 03.00 WIB), didatangi 2 pemuda yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka bukan datang untuk makan, melainkan langsung mengambil bendera Merah Putih yang terpasang di depan warungnya.

Setelah mengambil bendera, mereka begitu saja; akan tetapi beberapa jam kemudian, bendera Merah Putih, yang diambil paksa tersebut, telah terpasang dengan dipenuhi coretan-coretan, (lihat foto di atas).

Bendera Merah Putih tersebut, telah dikerjain oleh tangan-tangan vandal, dan berisi palu arit,  bulan bintang, salib, bintang segi lima; dan juga ada tulisan tangan dengan spidol hitam, Yang Kuinginkan Hanya Kemerdekaan dan Aku tak butuh bendera ini.

Kontan saja Nurhasim melakukan gerak cepat, melaporkan ulah vandalis terhadap salah satu lambang dan tanda kewibawaan negara tersebut.

Menurut, Wakapolres Lamongan, Kompol Yudistira kepada wartawan mengatakan, karena Nurhasmim tak mau dituduh macam-macam, sehingga melapor ke pihak yang berwajib. Polisi, kemudian mengamankan bendera tersebut ke Mapolres Lamongan.

1378176891898149906
1378176891898149906

Siapa mereka!? mudah-mudah cuma anak muda usil, vandalis, dan iseng-iseng nekad, serta nyari sensasi; atau cuma preman mabok, yang tak tahu mau buat apa, maka mereka isi kegiatan subuhnya dengan ngawur.

Tetapi, jika mereka itu adalag bagian dari pelaku teror-teroris, Lamongan gitu lho, maka hal tersebut, merupakan sesuatu yang sudah mencapai tingkat kurang ajar. Jelas-jelas para pelaku sudah menunjukan penolakan terhadap NKRI, sekaligus perlawan serta pemberontakan terhadap kewibawaan negara.

Jika memperlajari catatan dan arsip google, maka tak sedikit orang-orang muda asal Lamongan yang terjerumus ke dalam aksi-aksi teror-terorisme, oleh sebab itu, aparat keamanan harus cepat menelusuri siapa pelakunya.

Bisa jadi, insiden Merah Putih itu, merupakan tanda-tanda atau sebagai pesan bahwa mereka, para teroris itu, masih eksis; dan siap melakukan aksi-aksi teror.

13780045591789564963
13780045591789564963

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun