koleksi pribadi
Ucapan dari Menteri Agama RI Suryadharma Ali, Suryadharma Ali, "… Miss World bukan hanya tidak sesuai ajaran Islam, nilai yang diusung ajang Miss World juga sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Saya berharap agar tidak ada kontroversi di kita. Kita memerlukan ketenangan, …" akhirnya menjadi bahan ejekan di FB (FB Fans Page, Grup, dan Acount pribadi) dan Twitter.  Banyak orang menyayangkan sekaligus sinis terhada SDA, gara kalimat-kalimat yang tak selayaknya sebagai seorang petinggi negara yang bukan berdasar agama. [caption id="attachment_275714" align="alignright" width="300" caption="koleksi indhidkk/admin"]
[/caption] Ungkapan SDA tersebut, tak lebih baik atau sama saja dengan selebaran dari hizbut tahrir, (gambar samping --->); yang sama menolak Miss World 2013. Akan tetapi, selebarn hizbut tahrir, malah lebih terlihat kampungan serta begonya (perhaikan tulisan/kata-katanya).13779617541987991053Mereka ko' heboh banget, hanya gara-gara Miss World 2013; bahkan, menurut Info, sempat ada fatwa haram, dengan alasan beda budaya, melecehkan perempuan, dan produk kapitalis, barat dan seterusnya.
Mengapa SDA dan teman-temannya sampa seperti itu!? Apakah memang Miss World mewakili atau berisi semua unsur-unsur budaya - kebudayaan (entah dari mana) yang merusak Orang-orang Indonesia (agamanya, imannya, etikanya, budayanya, dan semuanya pada diri manusia Indonesia)!?
Mungkin saja mereka lupa bahwa kebudayaan adalah hasil cipta (serta akal budi) manusia untuk memperbaiki, mempermudah, serta meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. Atau, kebudayaan adalah keseluruhan kemampuan (pikiran, kata, dan tindakan) manusia yang digunakan untuk memahami serta berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai sikonnya. Kebudayaan berkembang sesuai atau karena adanya adaptasi dengan lingkungan hidup dan kehidupan serta sikon manusia berada.
Kebudayaan dikenal karena adanya hasil-hasil atau unsur-unsurnya. Unsur-unsur kebudayaan terus menerus bertambah seiring dengan perkembangan hidup dan kehidupan. Manusia mengembangkan kebudayaan; kebudayaan berkembang karena manusia. Manusia disebut makhluk yang berbudaya, jika ia mampu hidup dalam atau sesuai budayanya. Sebagian makhluk berbudaya, bukan saja bermakna mempertahankan nilai-nilai budaya masa lalu atau warisan nenek moyangnya; melainkan termasuk mengembangkan (hasil-hasil) kebudayaan.
Dengan demikian, bangsa dan rakyat Indonesia, yang juga disebut makhluk berbudaya, mengalami proses perbuhan dan perkembangan; dan itu terjadi karena adanya peniruan, inport, copas, pengaruh dari budaya-hasil kebudayaan lainnya (di/dari luar Nusantara), dan mengaplikasikan sesuai dengan sikon Nusantara. Dan itu, membutuhkan proses atau tak mendadak,
Jadi, jika ada pemilihan Miss World 2013, yang hanya beberapa hari, lalu ditakutkan sebagai merusak perempuan, norma, derajat, tak sesuai budaya bangsa, ajaran agama, maka itu adalah alasan yang sangat lucuh dan aneh.
Juga, jika ajang Miss Word 2013 dituduh sebagai produk budaya barat, kapitalis, lalu mengapa pula hasil-hasil budaya barat lainnya, seperti bahasa asing, mobil, pesawat, komputer, pakaian, makanan, dan seterusnya tak ditolak atau dilarang!?
Bukankah apa-apa yang SDA pakai sekarang ini adalah hasil budaya barat!? coba kita cek di rumahnya, gunakan atau ada lemari es, tv, hp, mobil, ac, meubel, pakaian, dan lain-lain!? Mengapa SDA tak mengharamkan semuanya itu!?
Oleh sebab it, wahai Pak Menteri, jangan latah seperti ormas-ormas radikal deh; jika mau larang dan haramkan Miss World 2013, maka anda pun tak boleh gunakan satu pun (hasil) produk budaya barat, karen itu akan merusak iman dan agama anda.
SDA, ada-ada saja ....
13776119621913060342
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H