Mohon tunggu...
Farrel Raditya Wibowo
Farrel Raditya Wibowo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar humble

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memelihara Tradisi dan Keharmonisan di Desa Buntu

1 April 2024   10:53 Diperbarui: 2 April 2024   08:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberangkatan dari Global Prestasi School/Dokpri

Desa Buntu, terletak di lereng gunung di kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, adalah sebuah desa yang memiliki perpaduan harmonis antara alam yang indah dan kehidupan beragama yang kental. Meskipun terletak di daerah terpencil, kehidupan beragama di desa ini memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari penduduknya.

Pada tanggal 2 Maret 2024 SMA Global Prestasi melakukan kegiatan yang dinamakan "Local Immersion". Local  Immersion merupakan sebuah program yang nantinya para siswa kelas 10 akan berkunjung ke Desa dan tinggal disana bersama para penduduk selama kurang lebih 5 hari. Rombongan dari Global Prestasi School berangkat pada hari Minggu di malam hari dan sampai di Desa Buntu hari Senin, 3 Maret di pagi hari. 

Sesampainya di sana, para siswa langsung berkumpul di posko untuk mendengarkan arahan yang disampaikan oleh para guru mengenai pembagian rumah. Setelah itu para siswa pergi ke rumahnya masing-masing lalu berkemas sebentar dan kembali lagi ke posko karena kami diundang oleh para penduduk untuk mengikuti kegiatan pawai. 

Keberangkatan dari Global Prestasi School/Dokpri
Keberangkatan dari Global Prestasi School/Dokpri

Setelah kegiatan pawai, kami para siswa balik kerumah masing-masing untuk makan siang bersama orang tua asuh. Disitulah kami mulai mengenal orang tua asuh kami. Kami mendapatkan banyak informasi yang sangat menarik dari desa ini, termasuk kegiatan pawai  yang baru saja dilaksanakan di pagi hari tadi. 

Ternyata kegiatan pawai tersebut merupakan kegiatan yang memang selalu dilakukan setiap setahun sekali. Kegiatan pawai tersebut menjadi salah satu kebiasaan atau tradisi yang terdapat di Desa Buntu. 

Dalam ilmu sosiologi, kegiatan pawai tersebut termasuk dalam norma sosial jenis folkways (kebiasaan). Menurut Budi Pramono dalam buku "Sosiologi Hukum", folkways (kebiasaan) adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tertentu secara berulang, dan kemudian menjadi pola perilaku. 

Kegiatan Pawai di Desa Buntu/Dokpri
Kegiatan Pawai di Desa Buntu/Dokpri

Setelah berbincang dengan orang tua asuh cukup lama, penulis medapatkan banyak informasi yang sangat luar biasa mengenai Desa ini. Desa Buntu dikenal dengan keberagaman agama yang harmonis. Meskipun mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, namun keberagaman agama lain juga ikut menghiasi keseharian desa ini. 

Gereja, vihara, dan pura berdiri berdampingan, menjadi bukti  bahwa dalam keberagaman, Desa Buntu mampu menjaga harmoni. Keberagaman agama di Desa Buntu tercermin dalam keseharian interaksi antarwarga. Sikap saling menghormati, menghargai, dan membantu antarumat beragama menjadi pondasi kuat dalam kehidupan bersama. 

Selain itu tingkat toleransi disini sangat tinggi, bahkan ibu orang tua asuh penulis agamanya berbeda dengan ibunya sendiri, tapi mereka tetap bisa saling menghargai satu sama lain."Tingkat toleransi disini memang sangat tinggi, setiap ada perayaan hari raya agama tertentu, kami para warga pasti ikut serta dalam perayaan hari raya tersebut seperti saling mengunjungi rumah tetangga", ucap Pak Mamat selaku orang tua asuh penulis. 

Desa Buntu, Wonosobo, menjadi contoh hidup harmonis dalam beragama. Warga desa menjalankan toleransi dengan tulus, merayakan hari besar agama tanpa memandang perbedaan. Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperkaya kehidupan bersama. Desa Buntu adalah salah satu contoh dari pentingnya toleransi dalam membangun masyarakat yang harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun