Afifah juga melihat bahwa di Indonesia pembuatan tempat pembuangan akhir (TPA) belum begitu masif sementara sampah yang dihasilkan semakin meningkat, terutama sampah kertas. Berangkat dari keprihatinan atas dampak sampah kertas terhadap lingkungan ini, Afifah memutuskan untuk mendirikan Rubah Kertas.Â
Sejak tahun 2022, Rubah Kertas belajar untuk terus konsisten dalam mengubah kertas bekas menjadi kertas daur ulang. Meski jalannya tidak mudah, Rubah Kertas berusaha tegak berdiri dalam konsistensi. Harapannya, kehadiran Rubah Kertas dapat meminimalisasi limbah kertas dan membantu menjaga lingkungan bumi.Â
Meskipun kertas dapat terurai dengan tanah, tapi proses penguraian kertas membutuhkan waktu 3-6 bulan tergantung pada kondisi tanahnya.
Proses penguraian kertas juga membutuhkan banyak tahapan yang mesti diawali dengan pemilahan. Tanpa adanya pemilahan, sampah kertas dapat berkontribusi mempercepat perubahan iklim. Kertas yang bersifat organik dapat bercampur dengan sampah anorganik yang akan membuat pembusukan berlangsung tanpa oksigen atau anaerobik.Â
Pembusukan secara anaerobik ini menghasilkan gas metana. Gas metana dapat mempercepat perubahan iklim karena memiliki kekuatan menangkap panas di atmosfer bumi 25 kali lebih kuat dari karbon dioksida. Penguraian yang tidak sempurna inilah yang menjadi biang kerok negatif bagi lingkungan dan berdampak pada kehidupan manusia.
Dikutip dari laman Instagramnya, Rubah Kertas juga menerima donasi kertas bekas dari berbagai sumber seperti lembaran buku, kertas hvs, paper bag, karton, dan art paper. Syaratnya mudah saja, kertasnya dalam keadaan bersih yakni tidak kering maupun lembap dan boleh berbentuk cacahan maupun lembaran.Â
Nantinya, kertas-kertas bekas ini akan diproses menjadi produk-produk cute Rubah Kertas berupa kertas daur ulang, kartu nama, kaligrafi, jurnal dan lainnya yang bisa dicek di Katalog Rubah Kertas. Bahkan untuk produk kaligrafi, tim Rubah Kertas sendiri yang menulis manual dengan handlettering. Sungguh karya handmade yang luar biasa dari anak bangsa lewat kebermanfaatan dan kreativitasnya.Â
Maka tidak salah jika Afifah dinobatkan menjadi penerima SATU Indonesia Awards tingkat provinsi pada tahun 2021 atas sumbangsihnya pada lingkungan hidup dan kancah enterpreneurship. SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.
Tidak hanya berfokus pada bisnis daur ulang kertas, Afifah juga rajin mengisi seminar-seminar mengenai pengelolaan sampah kertas secara online. Quotes yang tepat untuk kiprah Afifah pada kewirausahaan dan lingkungan sejalan dengan hadist nabi, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain" (HR al-Tabrani dalam Mu'jam al-Awsath). Semoga banyak Afifah-Afifah lain yang bermunculan di kemudian hari. Â Â
Rubah KertasÂ