Mohon tunggu...
rella sha
rella sha Mohon Tunggu... Lainnya - Domestic Goddess

Hello from dailyrella.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ibu yang Stres Jelang Ujian

14 November 2023   23:14 Diperbarui: 14 November 2023   23:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu, minggu-minggu ke depan pasti dirimu gelisah...
Anak-anakmu yang akan ujian, tapi biasanya ibu stres duluan.
Belum apa-apa leher sudah tegang, otak berputar memikirkan strategi bagaimana cara belajar anak-anak yang efektif. 

Anakku sudah ngerti sampai mana?
Yang ini sudah paham belum, ya?
Pelajaran sekarang susah-susah, anakku bisa nggak, ya? 

Kenapa bisa begitu, ya, Bu?

Biasanya, sih, karena ibu paling tahu kebiasaan anak-anaknya. Si A tipikal santai, si B suka ingin cepat-cepat selesai, si C agak lemah di pelajaran anu. Ibu tahu, anak-anaknya punya kecerdasan yang berbeda-beda. 

Jadilah yang dipikirkan ibu banyak betul. Strategi untuk si A belum tentu bisa diterapkan pada si B, dan sebaliknya. Belum lagi gemas mengapa kebiasaan sistem kebut semalam tak musnah-musnah dari sejak dirinya di bangku sekolah.  

Seketika muncul angka-angka dalam lingkaran. Nilai ulangan harian yang sering diceritakan anak-anak seminggu sekali, sudah cukup belum, ya? Nilai-nilai tugas lainnya bagaimana? Siapa tahu kalau harian sudah bagus, ujian semester tinggal melengkapi saja, iya, kan? 

Ibu tetaplah ibu. Bagaimana pun katanya santuy dirinya, ada kecemasan merusuk dalam hati. Ya apa lagi kalau bukan mikirin anak-anaknya. Masa depan yang dimulai dari hari ini.

Nilai memang cuma angka. Tapi tahu sendiri, kan, struggle hidup di negara berkembang yang banyak penduduknya? Meski bukan segalanya, angka adalah salah satu faktor filter dalam meniti jalan kesuksesan di dunia materialistis ini.  

Yang sabar, ya, Nak. Ibumu bukan tiger mom, kok. Ibumu masih waras dengan tidak menjejalimu dengan banyak les sampai malam hari. Ibumu juga tidak bawa sapu lidi seperti nenekmu dulu nyeples ibumu saat tidak bisa mengerjakan perkalian akar. 

Ibumu masih jauh lebih longgar dan lembut, Nak. Meski omelan dan teriakan masih keluar dari mulutnya, dia paham batasannya. Dia masih memberi keleluasaan anak-anaknya untuk bermain sementara dirinya dulu dipenjara di rumah setiap waktunya ujian.  

Rileks sedikit, ya, Bu. Jangan selalu merasa bersalah ketika anak belum berhasil. Orang tua tetaplah orang tua yang menginginkan terbaik buat anaknya. Usahamu tercatat sebagai ikhtiar, dan tidak pernah ada yang sia-sia. 

--Catatan bulan November (yang belum sering) Rain.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun