Tercatat, ada sekitar 157 pertemuan dan lebih dari 20 ribu delegasi yang hadir secara bergantian ke Indonesia. Pertemuan-pertemuan tersebut tersebar di berbagai kota selain Bali, seperti di Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam - Bintan, Belitung, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, dan Malang.
Presidensi G20 Indonesia memiliki logo khusus, berupa gunungan pada pewayangan yang bermakna perpindahan babak menuju pemulihan ekonomi dunia yang inklusif dan berkelanjutan.Â
Motif kawung pada gunungan berarti semangat menjadi lebih baik dan berguna bagi sesama. Warna merahnya melambangkan bendera Negara Kesatuan republik Indonesia. Sedangkan warna biru pada tulisan G20 adalah jati diri Indonesia sebagai negara maritim.
Rangkaian Kegiatan Presidensi G20
Mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" atau Pulih Bersama, Indonesia mengajak seluruh negara bergerak bahu-membahu membangun solidaritas untuk mencapai pemulihan ekonomi dan tumbuh lebih kuat, serta berkelanjutan.
Untuk mencapai misi tersebut, ada tiga isu prioritas yang dibicarakan, yaitu:
- Kesehatan yang inklusif: mewujudkan vaksinasi yang merata, menciptakan arsitektur kesehatan secara global, serta kesiapan menghadapi pandemi yang akan datang;
- Transformasi digital ekonomi: mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, serta memberikan bantuan akses keuangan, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM);
- Transisi energi: mengarahkan koordinasi kebijakan global terkait pembiayaan perubahan iklim dan transisi energi.
Ketiga agenda itu dibahas dalam berbagai rapat yang menjadi rangkaian kegiatan G20. Sekilas, kita bisa melihat bahwa topik-topiknya bukan hanya untuk kepentingan Indonesia, tapi juga demi kepentingan dunia yang setiap kawasannya memang saling membutuhkan, sehingga harus berkolaborasi untuk bisa mewujudkannya.
Forum G20 memiliki dua jalur pertemuan, yaitu Jalur Sherpa dan Jalur Keuangan. Jalur Sherpa fokus membahas isu nonkeuangan, dan berada di bawah koordinasi Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Luar Negeri.
Sedangkan Jalur Keuangan, fokus pada isu keuangan, dan berada di bawah koordinasi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.
Kedua jalur tersebut diharapkan bersinergi, serta menyelaraskan kepentingan negara maju dan negara berkembang, demi mendukung pemulihan dunia pascapandemi. Secara nasional, Presidensi G2o diharapkan dapat menyeimbangkan agenda global dengan prioritas dan kepentingan dalam negeri.
Momentum Presidensi G20 Bagi Indonesia