Gambaran Singkat Potensi Desa Setail
Desa Setail merupakan bagian wilayah Kecamatan Genteng yang terbagi menjadi 7 Dusun 21 Rukun Warga dan 99 Rukun Tetangga yang sebagaian besar wilayahnya berupa area persawahan, dan selebihnya adalah berupa area permukiman, pekarangan, area fasilitas umum lainnya Batas - Batas Desa Setail Sebelah Utara Desa Sempu, Kecamatan Sempu. Sebelah Selatan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran. Sebelah Timur Desa Gentengkulon, Kecamatan Genten, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. Sebelah Barat Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng. Luas keseluruhan wilayah Desa 1.148 Ha.
Perekonomian yang menonjol di Desa Setail adalah dari Sektor Pertanian dan Perkebunan, yaitu sebagai petani, buruh tani, buruh perkebunan. Dan dari sector informal lain - lainnya seperti : Pedagang, Tukang Kayu, Tukang Batu, Montir, Sopir, Tukang Ojek, dll. Adapun penduduk yang bekerja sebagai PNS seperti Guru, Dokter, TNI, Polri, dll adalah sebagaian kecil dari keseluruhan penduduk Desa Setail. Pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para entrepreneur dan innovator. Pembangunan ekonomi berawal dari suatu lingkungan sosial, teknologi dan politik yang dapat menunjang kreativias innovator yang dapat dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa BUMDes terhadap perekonomian masyarakat Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi bahwa BUMDes dapat berperan dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa.
Identifikasi permasalahan
BUMDes Harapan Desa Setail didirikan pada tahun 2018 paling muda sekecamatan genteng melalui musyawarah desa dimaksudkan sebagai upaya untuk menampung seluruh kegiatan dibidang ekonomi atau pelayanan umum yang dikelola oleh desa atau kerjasama antar desaserta pihak lain yang bertujuan untuk meningkatkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam perencanaannya BUMDes Harapan memiliki perencanaan jangka panjang dan berkelanjutan, dimana hal tersebut dapat dilihat dari program-program serta unit usaha yang ada di BUMDes Harapan.Â
Dalam pengelolaannya BUMDes harapan juga baik, hal tersebut dapat dilihat dari tahun pertama pendirian sampai sekarang yang sudah berkembang pesat. Usaha yang dimiliki oleh BUMDes Desa Setail yaitu sudah bergerak dibidang Pertokoan, warung makan, dan tas anyaman. Adapula berupa kegiatan sosial seperti Rantang kasih, PKH dan BBS, Bansos.
BUMDes Harapan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat terutma dalam pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi SDM yang ada terutama melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang pengangguran yang tidak bias keluar rumah yang ingin memperoleh penghasilan. Pemberdayaan masyarakat ini dirancang dengan adanya pengembangan unit usaha bergerak dalam biang Tas anyam yang dilakukan oleh BUMDes Harapan.Â
Pengembangan ini juga dibarengi oleh pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill atau masyarakat desa agar lebih berkembang, selain itu pengelolaan BUMDes yang terstruktur dan baik juga merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam memperbaiki perekonomian masyarakat.Â
Namun unit kerajinan tas anyam BUMDes desa setail belum mempunyai logo atau identitas sehingga produk yang dihasilkan belum banyak di kenal oleh kalangan masyarakat. juga dalam pemasarannya tas anyam tersebut masih belum luas dan juga belum megenal digital marketing. Juga pengenalan pembuatan inovasi produk akan meningkatkan nilai jual hal tersebut akan menampah dan meningkatkan daya tarik konsumen.
Solusi dan Program Kerja
Sejak pandemi Covid-19 mengakibatkan pendapatan menurun pada penjualan tas anyam BUMDes. PPKM yang terus menerus diperpanjang berdampak pada terhentinya penjualan Tas Amyam BUMDes salah satu masyarakat yaitu ibu-ibu pengrajin juga terdampak. Dalam kondisi pandemi seperti ini. Hal tersebut dikarenakan menurunnya target konsumen. Disisi lain pemasaran yang dilakukan cukup terbatas hanya dijual atau diambil oleh sales jadi penjualannya belum begitu luas.Â
Memulai pemasaran via digital karena kurangnya informasi terkait hal tersebut. Produk Bumdes yaitu unit Tas Anyam juga hanya memiliki satu bentuk model tas ayam sehingga kurang menarik minat konsumen untuk membeli. Selain itu produk Tas Anyam BUMDes juga belum memiliki logo sehingga dari produk yang dihasilkan BUMDes belum mempunyai brand yang menunjukkan bahwa itu produk yang dihasilkan oeh BUMDes Setail.
Dengan munculnya permasalahan pada Unit usaha Tas Anyam BUMDes saya Relinda Puspitasari mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang saat ini melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village III atau biasa disebut dengan KKN pulang kampung di Kelurahan Setail, tertarik untuk membantu usaha milik BUMDes pada Unit Tas Anyam. Program Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021.Â
Dengan beberapa program kerja yakni memberikan pelatihan dan soalisasi pemberian materi mengenai terhadap Koordinator Tas Anyam milik BUMDes dan kepada ibu-ibu pengajin Tas Anyam. Latar belakang pembuatan program kerja pemberdayaan BUMDes dengan  inovasi, branding dan digital marketing yaitu unit tas anyam BUMDes belum mempunyai brand yang sebagai pelaku usaha juga harus memiliki dan membangun brand dari usaha bisnis.Â
Sebuah brand yang kuat dapat dengan mudah dikenal oleh konsumennya sehingga banyaknya pesaing tidak akan berpengaruh jika brand sudah kuat. Sebagian besar digital marketing memiliki sasaran untuk mencapai berbagai tujuan, seperti: Meningkatkan pangsa pasar. Meningkatkan pendapatan penjualan.
 Memperbaiki manajemen rantai suplai, seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra. Mengurangi biaya, misalnya biaya distribusi atau promosi. Sedangkan Inovasi produk sebuah cara untuk menciptakan produk yang baru, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga pembeli berkeinginan untuk membeli produk tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Aktivitas di minggu kedua saya memberikan pelatihan mengenai inovasi produk yaitu dengan menambahkan desain gambar dan bentuk yang berbeda akan menambah daya tarik konsumen juga meningkatkan pembeli yang semula konsumen dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dengan penbuatan inovasi sehingga kalangan anak muda juga ikut tertarik untuk membeli. Inovasi produk yang diberikan kepada Tas Anyam BUMDes yaitu dengan menambahkan lukisan dengan media temel lukis bergambar bungga, hewan, tumbuhan, dan juga animasi lainnya.
Program kerja minggu ketiga pelatihan dan pendampingan pembuatan branding karena penting bagi sebuah usaha memiliki merk dan juga logo. Dengan adanya logo mampu mencerminkan sebuah identitas dari suatu usaha agar lebih dikenal banyak orang, logo juga merupakan sebuah representasi visual yang akan membuat suatu produk menjadi lebih unik dan menarik. Pemberian pendampingan dan pelatihan pembuatan logo tersebut bersama coordinator Tas Anyam BUMDes Setail.
Aktivitas di minggu keempat pemberian sosialisasi dan pendampingan pelatihan pembuatan akun digital marketing yaitu melalui E-commerce Shopee di tengah pandemi seperti saat ini, digital marketing menjadi semakin penting guna membuka peluang baru agar bisnis tetap bisa bertumbuh.Â
Digital marketing merupakan strategi yang wajib untuk di terapkan setiap bisnis jika ingin bertahan di tengah dinamisnya perkembangan teknologi digital. Pelatihan promosi penjualan melaui digital ditujukan untuk menjangkau target pelanggan dengan lebih efisien dan efektif melalui media digital yang ada. Dengan begitu, digital marketing diharapkan dapat menjangkau konsumen secara lebih cepat, tepat dan luas.
Sebelum dimulainya pelaksanaan KKN BTV III ini, telah dilakukan koordinasi dengan perangkat Desa yaitu Kepala Desa untuk meminta izin melaksanakan program KKN BTV III di Kelurahan Setail, Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan KKNÂ
BTV 3 pada minggu pertama yakni melakukan observasi kepada sasaran untuk mencari permasalahan yang sedang dialami. Kegiatan pada minggu kedua yakni memberikan pelatihan mengenai inovasi produk, mengembangkan produk dengan menambah desain produk tas anyam pada minggu ketiga pendampingan dan pelatihan branding produk melalui pembuatan logo yang menarik.Â
Kegiatan pada minggu keempat yakni memberikan pendampingan pembuatan akun shopee dan  pelatihan fotografi produk yang akan dijual dan memberikan pelatihan mengenai promosi penjualan melalui digital marketing. Pada minggu terahir KKN yakni evaluasi kegiatan serta penyusunan laporan akhir KKN BTV 3. (Relinda Puspitasari/ KKN BTV-3/ Kelompok 02/ Setail/ Genteng/ Banyuwangi/DPL: Nanang Tri Haryadi, SP, MSc).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI