Memulai pemasaran via digital karena kurangnya informasi terkait hal tersebut. Produk Bumdes yaitu unit Tas Anyam juga hanya memiliki satu bentuk model tas ayam sehingga kurang menarik minat konsumen untuk membeli. Selain itu produk Tas Anyam BUMDes juga belum memiliki logo sehingga dari produk yang dihasilkan BUMDes belum mempunyai brand yang menunjukkan bahwa itu produk yang dihasilkan oeh BUMDes Setail.
Dengan munculnya permasalahan pada Unit usaha Tas Anyam BUMDes saya Relinda Puspitasari mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang saat ini melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village III atau biasa disebut dengan KKN pulang kampung di Kelurahan Setail, tertarik untuk membantu usaha milik BUMDes pada Unit Tas Anyam. Program Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3 mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021.Â
Dengan beberapa program kerja yakni memberikan pelatihan dan soalisasi pemberian materi mengenai terhadap Koordinator Tas Anyam milik BUMDes dan kepada ibu-ibu pengajin Tas Anyam. Latar belakang pembuatan program kerja pemberdayaan BUMDes dengan  inovasi, branding dan digital marketing yaitu unit tas anyam BUMDes belum mempunyai brand yang sebagai pelaku usaha juga harus memiliki dan membangun brand dari usaha bisnis.Â
Sebuah brand yang kuat dapat dengan mudah dikenal oleh konsumennya sehingga banyaknya pesaing tidak akan berpengaruh jika brand sudah kuat. Sebagian besar digital marketing memiliki sasaran untuk mencapai berbagai tujuan, seperti: Meningkatkan pangsa pasar. Meningkatkan pendapatan penjualan.
 Memperbaiki manajemen rantai suplai, seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra. Mengurangi biaya, misalnya biaya distribusi atau promosi. Sedangkan Inovasi produk sebuah cara untuk menciptakan produk yang baru, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga pembeli berkeinginan untuk membeli produk tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Aktivitas di minggu kedua saya memberikan pelatihan mengenai inovasi produk yaitu dengan menambahkan desain gambar dan bentuk yang berbeda akan menambah daya tarik konsumen juga meningkatkan pembeli yang semula konsumen dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dengan penbuatan inovasi sehingga kalangan anak muda juga ikut tertarik untuk membeli. Inovasi produk yang diberikan kepada Tas Anyam BUMDes yaitu dengan menambahkan lukisan dengan media temel lukis bergambar bungga, hewan, tumbuhan, dan juga animasi lainnya.
Program kerja minggu ketiga pelatihan dan pendampingan pembuatan branding karena penting bagi sebuah usaha memiliki merk dan juga logo. Dengan adanya logo mampu mencerminkan sebuah identitas dari suatu usaha agar lebih dikenal banyak orang, logo juga merupakan sebuah representasi visual yang akan membuat suatu produk menjadi lebih unik dan menarik. Pemberian pendampingan dan pelatihan pembuatan logo tersebut bersama coordinator Tas Anyam BUMDes Setail.
Aktivitas di minggu keempat pemberian sosialisasi dan pendampingan pelatihan pembuatan akun digital marketing yaitu melalui E-commerce Shopee di tengah pandemi seperti saat ini, digital marketing menjadi semakin penting guna membuka peluang baru agar bisnis tetap bisa bertumbuh.Â
Digital marketing merupakan strategi yang wajib untuk di terapkan setiap bisnis jika ingin bertahan di tengah dinamisnya perkembangan teknologi digital. Pelatihan promosi penjualan melaui digital ditujukan untuk menjangkau target pelanggan dengan lebih efisien dan efektif melalui media digital yang ada. Dengan begitu, digital marketing diharapkan dapat menjangkau konsumen secara lebih cepat, tepat dan luas.
Sebelum dimulainya pelaksanaan KKN BTV III ini, telah dilakukan koordinasi dengan perangkat Desa yaitu Kepala Desa untuk meminta izin melaksanakan program KKN BTV III di Kelurahan Setail, Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan KKNÂ