Mohon tunggu...
Religius Perdana
Religius Perdana Mohon Tunggu... DEVELOPER PROPERTI -

Karena produktifitas tidak hanya dilihat dari kuantitas, tapi juga kualitas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bertahan Hidup di Tanah Rantau

13 Mei 2017   18:32 Diperbarui: 13 Mei 2017   18:32 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.bacarito.com

Ikut Proyek Dosen

Setelah saya mengikuti kegiatan magang pada tahun ketiga, dosen pembimbing saya meminta kesediaan saya untuk bergabung dalam tim proyeknya. Melihat prospeknya, saya segera menyetujui ajakan tersebut. Hitung-hitung menambah pengalaman, sama sekali tidak terpikirkan soal uang saat itu. Ternyata beliau melakukan negosiasi fee dengan saya, yang saat itu hanya bisa senyum-senyum saja. Berapa nominalnya? Yang jelas lebih tinggi dibandingkan jumlah dari uang bulanan saya dan penghasilan mengajar privat.

Uniknya, disamping kegiatan-kegiatan diatas, saya masih aktif di beberapa kepanitiaan, organisasi dan komunitas. Hobi pun rutin saya lakukan hingga lulus kuliah. Nongkrong dan travelling bersama teman-teman juga tidak pernah absen saya ikuti. Seringkali beberapa teman, baik yang sebaya maupun yang lebih muda bertanya kepada saya bagaimana tips dan triknya. Saya dengan senang hati sharing mengenai pengalaman saya. Daripada cuap-cuap mengomentari orang lain, bukankah lebih baik memotivasinya?

Keberanian merupakan salah satu yang selalu saya sampaikan. Keberanian untuk memulai dan keberanian untuk menyelesaikan dengan baik. Banyak orang yang terlalu takut untuk memulai sesuatu. Takut akan gagal, takut akan resikonya, takut tidak akan mampu menjalaninya sesuai harapan. Halah! Belum dicoba kok ya sudah takut.

Manajemen waktu, itu juga penting. Selalu tahu mana yang harus dijadikan prioritas, mana yang bisa dinomorduakan. Jika ada waktu yang cukup senggang, cobalah cari kegiatan-kegiatan positif. Sebaliknya, jika memang sedang padat-padatnya kegiatan, jangan ‘menjanjikan’ masuk ke kegiatan lain yang nantinya harus dikorbankan. Jangan lupa, sebagai mahasiswa tentu kuliah merupakan prioritas utama. Jangan sampai ketika sudah merasakan nikmatnya memiliki penghasilan sendiri, lupa akan tujuan utamanya.

Mungkin banyak yang memiliki kisah yang jauh lebih kompleks, tapi saya rasa pengalaman saya boleh dijadikan contoh untuk teman-teman yang akan dan sedang merantau. Banyak yang bilang: “Ah, kamu kan begini, kamu kan begitu. Aku kan nggak bisa begini, nggak bisa begitu”. Tidak punya kemampuan mengajar dan bermusik? Silahkan cari dan gunakan sendiri potensi Anda. Apalagi saat ini media sosial sangat banyak membantu. Hobi menggambar? Buatlah karikatur, komersilkan. Hobi memasak? Buatlah catering kecil-kecilan, komersilkan. Hobi menjahit? Buatlah pakaian atau karya unik, komersilkan. Hobi merusak rumah tangga orang lain? Naiklah kapal ke Samudera Hindia, tenggelamkan.

Tiap orang harus mampu memotivasi dirinya sendiri. Meskipun banyak yang mengatakan butuh motivasi dari orang lain, tapi saya rasa itu hanya berperan kecil dalam keberhasilan seseorang. Apabila tidak ada kemauan dalam diri, meskipun dimotivasi sampai mulut berbusa pun tetap tidak akan ada efeknya.

Oiya, satu lagi. Jangan lupa untuk menjalin relasi yang baik dengan semua orang. Jangan pilih-pilih. Selalu tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa setiap orang yang dipertemukan dengan Anda itu tidak ada yang tanpa sebab. Tidak ada yang kebetulan. Ada peran dan porsinya masing-masing. Siapa tahu orang yang Anda temui di kelas saat ini justru akan menjadi rekan bisnis Anda kemudian? Atau justru menjadi rekan di buku nikah? Loh, jangan baper ya. Salam!

Oleh: Religius Perdana Purba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun