Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perhitungan Suara untuk Pemilihan Walikota Bogor digelar di Ballroom Hotel and Convention Center Brajamustika, Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (19/9) oleh  Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor. Pada rapat itu, suara yang yang terhitung bagi lima pasangan calon walikota dan wakil walikota adalah sebagai berikut:
- Bima-Usmar 132.835 suara (33,14%)
- Ru'yat-Aim 131.080 suara (32,70%)
- Dody-Untung 67.715 suara (16,89%)
- Syaiful Anwar-Muztahidin 43.448 suara (10,84%)
- Firman-Gartono 25.793 suara (6,43%)
Dengan demikian Bima-Usmar unggul 1.755 suara atau (0,44%) versi KPUD. Meski begitu, ada beberapa berita acara yang mewarnai rekapitulasi data, yaitu:
- H-2 pemilihan (masa tenang) timses Bima-Arya membagikan baju batik ke KPPS
- Bima Arya datang ke TPS untuk membagi-bagikan kaos berwarna jingga
- Terjadinya kampanye hitam pada saat masa tenang
- Ada beberapa kegiatan money politic pada H-1 dan H-2 pemilihan
- Pemberian sembako di beberapa TPS
- Terjadi anomali suara di beberapa TPS Kelurahan Katulampa dan Kelurahan Baranangsiang
- Kesalahan penulisan berita acara
- Administrasi DPT yang merugikan sehingga mempengaruhi hasil
Maka dari itu, sebaiknya KPUD harus menelusuri beberapa temuan di atas agar tidak menetapkan walikota yang melakukan kecurangan. Kami yakin, memunculkan dugaan pelanggaran di atas bukan sebagai suatu tindakan yang menandakan haus kekuasaan. Akan tetapi, sebagai bentuk kewajiban untuk menegakkan kebenaran di mana pun dan kapan pun. Dan jika kelak tidak terbukti, seluruh warga Bogor wajib mendukung siapapun walikota terpilih dengan sepenuh hati.
Akhir kata, kami hanyalah pelajar yang menginginkan saat kami terbangun pada suatu pagi nanti, Bogor Maju bukan lagi sekedar mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H