Mohon tunggu...
Relawan Pelajar Bogor Maju
Relawan Pelajar Bogor Maju Mohon Tunggu... -

Relawan Bogor Maju dari kalangan Pelajar | Mendukung Achmad Ru'yat dan Aim Halim untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Bogor 2014-2019

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Perahu Demokrat Semakin Terlihat Oleng

14 Maret 2014   05:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, salah satu kader Partai Demokrat yang sering memberikan statement tentang kebaikan partainya, sedang menghadapi masa-masa sulit. Ia sedang menghadapi kasus hukum yang menjeratnya, yaitu kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rubi Rubiandini. Siapakah dia? Ya, dia adalah Sutan Bhatoegana yang mulai mendapatkan cekal untuk berpergian keluar negeri dari komisi anti rasuah di Republik ini.

Sayangnya, ketika kasus ini mencuat, Partai Demokrat mulai terlihat buru-buru “cuci tangan” terhadap kasus ini, bahkan terkesan mulai menganaktirikan seorang Sutan Bhatoegana. Hal ini terlihat, ketika Ruhut Sitompul (juru bicara Partai Demokrat yang juga anggota DPR RI) memberikan statement terkait kasus yang menimpa Sutan beserta kesaksian Sutan mengenai keterlibatan Cikeas di dalamnya.

"Orang kalau mau jatuh ke jurang, dia akan memegang semua ranting yang bisa dia jangkau. Nah itu yang sekarang terjadi pada Sutan," kata Ruhut. Statement ini muncul gara-gara, Sutan mulai menyebutkan keterlibatan Sang Anak Penguasa, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke dalam kasus SKK Migas.

Sungguh disayangkan kelakuan dari seorang Ruhut Sitompul. Baik secara individu ataupun mengatasnamakan Partai Demokrat, ia sebaiknya tidak berbicara seperti itu. Ini mengindikasikan bahwa partai pemenang Pemilu dua periode berturut-turut ini mulai kehilangan kestabilan organisasi. Partai yang notabennya sebagai kendaraan para kader untuk menyebarkan pemikirannya, terlihat malah bukan membantu kader yang terjerat kasus hukum dan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Tetapi seakan lebih menjatuhkan kader yang bersangkutan padahal Sutan masih berbicara sebagai saksi.

Tidak hanya Ruhut, tapi juga dilakukan oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok. Mubarok bahkan melarang Sutan untuk berbicara terlalu banyak di media, karena diakhawatirkan ada bias informasi (padahal justru Mubarok yang mengeluarkan statement di media masa). Disini terlihat bahwa Demokrat memang belum bisa melokalisir masalah internal partainya. Pelibatan media dalam penyampaian pendapat mengenai kader partai yang terjerat kasus hukum, menunjukkan bahwa tidak ada ketegasan dalam pencarian solusi di internal Demokrat. Dan terlihat bahwa tidak ada ketegasan juga dari pimpinan Partai Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono) terkati kisruh internal pada partai besutannya ini.

Sepertinya Demokrat harus banyak bebenah diri dulu sebelum menentukan sikap di Pemilu 2014 ini. Semoga Pak SBY masih kuat menjadi nahkoda Partai Lambang Mercy ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun