“Kesulitannya adalah ketika pasien yang saya pantau mengalami kepanikan. Ketika pasien panik, kita jangan ikut panik, kita harus tetap melakukan koordinasi dan komunikasi dengan dokter jaga atau dokter yang bertanggung jawab atas kita,” ujarnya.
Banyak pengalaman yang didapat para relawan seperti mendapat wawasan baru, berkomunikasi dengan pasien, terjun langsung ke lapangan dan lainnya. Para relawan yang telah bergabung berharap agar mahasiswa lainnya dapat mengikuti program RECON sebagai bentuk kontribusi dalam membantu negeri.
Sebagai penutup wawancara, dr. Ngabila mengatakan besar harapan pada program RECON ini agar terus berlanjut hingga status pandemi menjadi terkendali.
“Kami sangat terbantu dengan teman-teman RECON yang sukarela mendaftarkan diri dan bermanfaat bagi masyarakat serta pemerintah setempat. Semoga tetap semangat, idealis, dan terus berkontribusi di era pandemi ini. ” ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H