Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 11 melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Pembedayaan Masyarakat berbasis SDG’S. Dalam pelaksanaannya kelompok 11 ini mendapatkan tema Desa Tanpa Kelaparan dan ditempatkan di Kelurahan Isola, Kota Bandung.
Tema Desa Tanpa Kelaparan ini mengandung 6 sub tema sehingga kelompok 11 yang berjumlah 29 orang dibagi menjadi 6 kelompok kecil. Kelompok kecil ini terdiri dari maksimal 5 orang dan masing-masing kelompok kecil ini bertugas untuk membuat program sesuai dengan 6 sub tema tersebut.
Kelompok kecil ini yang beranggotakan 5 orang terpilih untuk melaksanakan kegiatan KKN di RW 02 Kelurahan Isola dengan sub tema “Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)”.
Kami membuat program sosialisasi mengenai pentingnya vitamin dan mineral bagi anak umur 0-24 bulan. Sasaran sosialisasi ini bukan ibu yang mempunyai anak umur 0-24 melainkan semua kader posyandu yang berada di kelurahan isola.
Tujuan kami memilih sasaran kader posyandu adalah agar kader posyandu dapat memahami dan menyampaikan hal-hal penting yang mereka dapat dari sosialisasi ini ke masyarakat khususnya ibu yang mempunyai anak umur 0-24 bulan.
Sehubungan dengan hal tersebut di Indonesia masih banyak sekali kasus seperti gizi buruk dan stunting pada anak. Berdasarkan informasi yang diambil dari website Stunting.go.id, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018.
Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024. Artinya angka prevalensi yang harus turun yakni sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan.
Berdasarkan hal tersebut langkah yang bisa kami ambil untuk turut serta membantu usaha mengurangi akang prevalensi stunting di Indonesia, yaitu kami menjalankan kegiatan sosialisasi tersebut, agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan vitamin dan mineral pada anak.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 11 melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Pembedayaan Masyarakat berbasis SDG’S. Dalam pelaksanaannya kelompok 11 ini mendapatkan tema Desa Tanpa Kelaparan dan ditempatkan di Kelurahan Isola, Kota Bandung.
Tema Desa Tanpa Kelaparan ini mengandung 6 sub tema sehingga kelompok 11 yang berjumlah 29 orang dibagi menjadi 6 kelompok kecil. Kelompok kecil ini terdiri dari maksimal 5 orang dan masing-masing kelompok kecil ini bertugas untuk membuat program sesuai dengan 6 sub tema tersebut.
Kelompok kecil ini yang beranggotakan 5 orang terpilih untuk melaksanakan kegiatan KKN di RW 02 Kelurahan Isola dengan sub tema “Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)”. Kami membuat program sosialisasi mengenai pentingnya vitamin dan mineral bagi anak umur 0-24 bulan.
Sasaran sosialisasi ini bukan ibu yang mempunyai anak umur 0-24 melainkan semua kader posyandu yang berada di kelurahan isola. Tujuan kami memilih sasaran kader posyandu adalah agar kader posyandu dapat memahami dan menyampaikan hal-hal penting yang mereka dapat dari sosialisasi ini ke masyarakat khususnya ibu yang mempunyai anak umur 0-24 bulan.
Sehubungan dengan hal tersebut di Indonesia masih banyak sekali kasus seperti gizi buruk dan stunting pada anak. Berdasarkan informasi yang diambil dari website Stunting.go.id, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018.
Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024. Artinya angka prevalensi yang harus turun yakni sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan.
Berdasarkan hal tersebut langkah yang bisa kami ambil untuk turut serta membantu usaha mengurangi akang prevalensi stunting di Indonesia, yaitu kami menjalankan kegiatan sosialisasi tersebut, agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan vitamin dan mineral pada anak.
Dalam tahap persiapan, kami berkoordinasi dengan bu Eti selaku kader Posyandu dan juga pak Dede Kosim selaku ketua RW 02 untuk membahas mengenai waktu dan tempat kegiatan, juga mengundang seluruh kader Posyandu RW 02 agar hadir pada kegiatan sosialisasi tanggal 30 Juli 2022 di Gedung Serba Guna RW 02.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, yang akan memberikan materi adalah seluruh anggta kelompok kecil kami yang terdiri dari 5 orang.
Selain itu, kami juga melakukan Kerjasama dengan pihak Puskesmas Ledeng yaitu mengundang orang yang ahli dalam bidang vitamin dan mineral untuk mendampingi kami menyampaikan materi. Kami juga melakukan konsultasi pada pihak Puskesmas terkait isi materi sosialisasi yang akan disampaikan kepada kader Posyandu.
Pada tahap persiapan kegiatan sosialisasi ini kami mendesain Banner dan Flyer. Kami membuat Banner dan Flyer agar seluruh peserta yang hadir dalam sosialisasi dapat lebih memahami isi materi yang kami sampaikan dan juga kami membagikan Flyer ini kepada masyarakat RW 02.
Sosialisasi “Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)” kepada kader Posyandu RW 02 dilaksanakan pada Hari Sabtu, 30 Juli 2022.
KegiatanSosialisasi tersebut berisi penjelasan tentang apa itu vitamin dan mineral, zat besi, zink, yodium, vitamin A, folat, dan vitamin B12 beserta manfaat dan dampak apa saja yang bisa terjadi apabila kekurangan vitamin dan mineral.
Pihak Puskesmas Ledeng juga ikut serta menyampaikan materi pendukung dan memaparkan beberapa program pemerintah mengenai pencegahan stunting.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri dan disambut dengan baik oleh seluruh kader Posyandu RW 02 berjumlahkan 10 orang, para kader dengan antusias menghadiri juga menyimak dengan baik kegiatan sosialisasi tersebut.
Melalui seluruh kegiatan yang dilaksanakan di RW 02 ini, harapannya kader Posyandu dan juga seluruh masyarakat RW 02 dapat memahami dan menerapkan pentingnya vitamin dan mineral dalam hidup sehingga dapat ikut serta menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H