Belum banyak yang tahu tentang cantiknya Danau Rana Kulan di Manggarai Timur. Danau seluas sekitar 4 Ha ini tersembunyi di pedalaman Kecamatan Sambi Rampas. Saya mengunjungi danau ini pada September 2020.Â
Dari Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur saya berangkat ke arah utara menggunakan sepeda motor. Saya berangkat pagi sekitar pukul 09.00 WITA. Jarak Borong Rana Kulan sekitar 70-an Km, dengan kondisi jalan yang rusak parah.Â
Ada kenikmatan tersendiri saat melintasi hutan Bangga Rangga - hutan konservasi yang luasnya mencapai ribuan hektare. Hutan ini sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan dan Lamba Leda Timur. Di dalam hutan Bangga Rangga hidup berbagai spesies flora dan fauna endemik Flores. Juga merupakan hulu beberapa sungai yang menjadi sumber air minum dan irigasi warga Manggarai Timur.
Setelah melewati hutan hujan tropis itu, saya masuk ke wilayah Colol, daerah penghasil kopi. Di sini, di lembah Colol, tanaman kopi menyesaki lahan-lahan perkebunan warga. Berbagai varietas kopi kita jumpai di sisi kiri-kanan jalan.
Saya tiba di Rana Kulan sekitar pukul 20.00 WITA. Banyak waktu tersita karena saya banyak beristirahat sambari menikmati alam, selama perjalanan.
Keesokan harinya, saya mulai menjelajahi wilayah Desa Rana Kulan. Perjalanan dimulai dari kebun-kebun warga. Melihat tanaman porang yang kini digandrungi oleh mayoritas petani di Manggarai Timur.
Tampak tanaman porang bertumbuh subur di sana. Porang menjadi komoditas unggulan desa ini. Informasi yang saya peroleh dari kepala desa setempat bahwa semua warga desa itu membudidayakan porang. Dan, rencananya Rana Kulan akan menjadi desa agrowisata porang.
Setelah puas menjelajahi perkebunan porang, saya bersama beberapa warga lokal menuju ke Danau Rana Kulan. Danau ini berada persis di pinggir jalan kabupaten Borong-Pota. Dari jalan raya hanya sekitar 50 meter.
Di sekitar danau ini, ditumbuhi pohon-pohon besar, tinggi menjulang. Hutannya masih terjaga. Tak heran jika kehadiran kita disambut dengan riuh suara berbagai jenis burung.
Air danau jernih. Bersih. Sekawanan burung tampak asik berenang. Sesekali menyelam. Pemandangan ini bikin kita betah berada di Danau Rana Kulan.
Di sisi utara danau ini sudah dibangun dermaga bambu. Kita bisa menikmati suasana dan panorama alam sekitar danau dari dermaga bambu tersebut.
Menurut beberapa warga Rana Kulan, selain danau besar itu, masih ada beberapa danau kecil yang berada di tengah hutan di wilayah itu.
Sayangnya, saya tidak bisa mendatangi semuanya. Sebab, hari sudah menjelang sore, dan saya pun harus bersiap-siap untuk kembali ke Borong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H