Warga Binaan Lapas Kelas IIB Probolinggo memproduksi tempe yang dimanfaatkan untuk tambahan makan para warga binaan. Kepala Subseksi Kegiatan Kerja kali ini menyerahkan sebanyak 25 kg tempe kepada Kepala Subseksi Perawatan untuk selanjutnya diolah dan dibagikan kepada warga binaan, Sabtu (2/11).
Probolinggo -Dengan semangat yang tinggi, para warga binaan memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang bernilai positif dan produktif, salah satunya dengan produksi tempe. Lauk favorit seluruh masyarakat Indonesia hasil produksi Lapas ini kualitasnya tidak kalah dengan tempe-tempe yang dijual di pasar. Kegiatan produksi tempe ini tidak hanya bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan membuat tempe, tetapi juga untuk mensukseskan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Agus Andrianto khususnya dalam memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.
Kepala Lapas Probolinggo, Dadang Rais Saputro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Lapas Probolinggo dalam memberdayakan warga binaan melalui pelatihan yang bermanfaat. "Program ini bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang bagi warga binaan untuk bertransformasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat di masa depan. Program ini akan terus dikembangkan agar semakin banyak warga binaan yang dapat merasakan manfaatnya," tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H