Mohon tunggu...
Rektor Desa
Rektor Desa Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan pemberdayaan masyarakat desa

Saya adalah akademisi yang fokus dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam dunia pemberdayaan desa membuat saya selalu ingin berpartisipasi dalam mengentaskan desa dari berbagai problematika yang dialaminya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Peran Pemuda Desa Melalui UNIDES (Universitas Pemuda Desa Indonesia)

10 Agustus 2022   22:31 Diperbarui: 10 Agustus 2022   23:02 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya warga menjadi kurang semangat untuk bekerja atau kegiatan lain yang produktif. Selain itu, pengelolaan organisasi kepemudaan masih sangat minim. 

Kegiatan-kegiatan yang seharusnya dikelola oleh pemuda nyatanya tidak bisa berjalan. Hal ini terjadi karena tidak ada tokoh muda yang mau menggerakkan pemuda lainnya. Sehingga pemerintah desa mengalami kesulitan dalam menjalankan pemerintahan. Banyak program pemberdayaan yang dilakukan sebatas formalitas untuk menggugurkan kewajiban. Akibatnya banyak program maupun pendanaan pengembangan SDM yang sia-sia.

dokpri
dokpri

Di sisi lain warga belum sadar dengan perannya sebagai anggota masyarakat. Tidak jarang pertikaian antar warga terjadi karena kesalah pahaman seperti kenakalan anak-anak yang direspon berlebihkan oleh orang tua. Selain itu iklim komunikasi dan kerjasama dengan sekolah di desa tersebut juga belum berjalan dengan baik. Dalam perjalanannya seolah-olah sekolah bukan bagian dari desa. Masyarakat masih sangat apatis dengan lingkungan sekitar. 

Dari sisi pendidikan, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sekolah dan TPA adalah sumber utama ilmu bagi anak. Mereka berpendapat bahwa hanya di sekolah dan TPA lah anak belajar, tidak dengan saat di keluarga. Padahal awal pendidikan yang sebenarnya adalah di keluarga. 

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) terdapat tiga macam pendidikan, yaitu  pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 

Pendidikan non formal adalah lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal, contohnya program kejar paket. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 

Lembaga pendidikan informal adalah pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama. 

Dikatakan pertama, sebab bayi atau anak pertama kali mengenali lingkungan dan mendapatkan pembinaan dari sebuah anggota keluarga. Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak pondasi pengembangan-pengembangan berikutnya.

Potensi SDA yang ada di desa pun belum mampu dioptimalkan oleh masyarakat dan pemerintah desa. Aliran sungai yang jernih belum mampu dimanfaatkan. Bahkan ada area tertentu di pinggi sungai yang digali untuk diambil pasir secar besar-besaran. Akibatnya sawah yang dulu produktif kini hanya tersisa kubangan dan lahan kering yang tandus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun