Apa yang salah dariku?
Aku saja tak pernah mengusik hidupmu
Namun mengapa kau selalu tertawa kala mampu menyudutkanku begitu bebasnya
Bukankah aku juga punya batas sabar,
yang entah sampai kapan bisa bertahan
Apa yang salah dariku?
Sedengki itukah padaku
Hingga acapkali lontaran kata menyakitkan,
keluar dari mulutmu yang tak pernah menyaring kata dalam ucapan
Apa yang ingin didengkikan?
Hidupku jauh dari ambang ketenaran
Apalagi kekayaan,
hanya hati yang masih bisa untuk dikompromi
Apa yang kau inginkan?
Mengapa aku yang seringkali menjadi objek pelampiasan?
Lalu apa mau kalian,
yang dengan seenaknya saja tak menyukai antara aku dan Amelia
Kami salah apa?
Pernahkah aku mengusik kalian dari campur tangannya
Hanya karena ia berambisi yang disertai emosi untuk mendapatkan hati sang bidadari
Maka jangan asal menyalahkan
Seakan aku adalah biang dari semua kekacauan
Perkara urusan hati
Siapa yang bisa memaksa?
Maka jangan pernah memaksa
Jika ingin damai dalam hidupnya
Biarkan kami menjalani semua tanpa pandangan sinis,
apalagi nafsu angkara yang telah merajalela
Biarkan aku menikmati semua bersama Amelia Elfina
Kami saling mencintai
Tanpa ada paksaan sedikitpun dari hati
Semoga kalian sadar
Tak seharusnya kekuasaan menjadi jalan,
dalam menghalalkan segala keinginan
Jika itu masih terus dilakukan
Biar Tuhan yang memperlakukan kalian dengan cara-Nya
Sebab kami tak punya hak untuk membalas apa yang telah kalian lakukan
Jangan pernah membiarkan kedengkian terus merajalela
Jika ingin bahagia selamanya
Sebab jika sudah dengki
Maka akan terus digerogoti penyakit hati
Hari inI
Esok
Dan nanti
Jakarta, 10 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H