Mohon tunggu...
Reksy Anggara
Reksy Anggara Mohon Tunggu... Freelancer - Lakukan apa yang disenangi

Membaca adalah menulis kisah yang tak pernah usai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Hubungan Langgeng

9 September 2019   12:20 Diperbarui: 9 September 2019   13:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita menjalani suatu hubungan dengan pacar? Jika iya, tentunya yang paling sulit adalah mempertahankan hubungan tersebut terlebih ketika berada dalam masalah. Jangankan hal yang mencakup masalah serius. Masalah sepele pun seringkali menjadi pertengkaran yang berakibat pada renggangnya suatu hubungan.

Bukan hanya itu saja, komunikasi pun akhirnya menjadi sering terbengkalai. Bahkan tak jarang saling tidak memberi kabar walau hanya via media sosial dan berujung dengan putusnya suatu hubungan.

"Mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada mendapatkan". Kata bijak tersebut kiranya pantas disematkan pada ujian yang bertubi-tubi dalam menjalin suatu hubungan.

Awalnya mungkin sang kekasih terlebih laki-laki akan melakukan apapun untuk menarik perhatian wanita dalam merebut perhatiannya tatkala di awal perkenalan, atau mungkin dalam masa pendekatan.

Misalnya bertanya tentang aktivitas hingga memberikan perhatian lebih darinya agar berkesan baik di awalnya. Hingga wanita akan merasa nyaman dan menganggap laki-laki tersebut adalah sosok yang bertanggung jawab dan bisa melindungi dirinya dari segala permasalahannya. 

Namun seiring berjalannya waktu, lambat laun terkadang kita merasa bosan dengan pasangan sendiri. Berbagai faktor menjadi penyebab runtuhnya sebuah hubungan. Namun yang paling umum biasanya akan timbul rasa bosan di persimpangan jalan.

Sebagai manusia, rasa bosan tersebut adalah hal lumrah yang akan terjadi. Akan tetapi bagaimana kita memanjemen rasa bosan tersebut dengan baik sehingga sifat itu sirna pada nantinya. Hal seperti ini tidak boleh terjadi secara terus-menerus jika kita hal itu tak ingin menjadi boomerang pada kita. Alih-alih ingin mendapat kebahagiaan yang lebih baik, malah akhirnya terjerumus dalam kubangan kebohongan dan pengkhianatan.

Walaupun tidak ada cara yang jitu dan pasti untuk langgengnya sebuah hubungan, akan tetapi tetap saja ada berbagai pilihan yang dapat dilakukan  dengan pasangan agar harmonisasi tetap terjaga.

Pertama, lakukan komunikasi secara intens. Komunikasi adalah hal mutlak yang harus dipenuhi agar hubungan tetap terjaga. Jika pasangan bertanya ini dan itu, jangan menganggap dia adalah sosok yang protektif. Justru mungkin itu adalah salah satu cara dia benar-benar mengkhawatirkan keberadaan kita.

Artinya ia sangat tidak ingin jika suatu saat kita meninggalkannya. Jawablah secara baik-baik walau hanya sebatas chat di media sosial. Tak usah takut, pasangan akan mengerti jika kita ingin bepergian kemana pun asalkan memberi kabar.

Salah satu hal yang sering diremehkan oleh sebagian orang menganggap bahwa sekedar memberi kabar atau ucapan selamat pagi adalah hal sepele. Namun nyatanya, terlebih pada seorang wanita akan selalu merindukan ucapan tersebut jika suatu saat tiba-tiba tidak ada ucapan dari pasangannya. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa kita perhatian terhadap pasangan.

Memang kesannya jika dibilang agak lebay, bertanya udah makan dan hal sepele lainnya seperti remaja yang dibutakan dengan cinta ketika masa pubertas tiba. Tidak ada salahnya, selama pasangan masih merespon dengan baik pertanyaan tersebut sah-sah saja.

Kedua, bercerita walau sifatnya hanya candaan. Tak jauh dari komunikasi, buatlah ia tertawa dengan candaan-candaan kita yang membuatnya semakin nyaman dengan kita. Bukan hanya laki-laki pada wanita, namun sebaliknya hal tersebut dapat tersebut dapat terjadi. Terlebih jika ada suatu masalah besar yang menimpanya, hiburan seperti itu akan membuatnya terbangun dari beban berat yang selama ini dipikulnya.

Walau masalahnya tidak bisa diselesaikan, setidaknya dengan cara itu semangat hidupnya untuk mencari jalan keluar akan segera terwujud. Selain itu, bercerita mengenai apapun akan membuatnya mendapat stimulasi untuk bercerita juga pada akhirnya pada kita. Jika hal itu terus-menerus dilakukan, maka hubungan akan semakin erat tanpa ada salah satu pihak yang merasa terbebani. Karena semua cerita mengalir dengan sendirinya.

Ketiga, saling percaya. Ini yang menjadi pondasi dalam sebuah hubungan. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi keberadaannya maka akan semakin dahsyat pula badai yang menerjangnya. Kuat atau tidaknya adalah bagaimana akar tersebut mampu menopangnya. Begitu pun dalam hubungan, maka kepercayaan lah yang menjadi pondasi seberapa kuat hubungan akan terjalin untuk saat ini dan masa depan.

Jika kepercayaan tidak bisa dilakukan, sulit rasanya untuk mempertahankan hubungan yang selama ini telah berjalan sebagaimana mestinya. Namun tidak serta-merta kepercayaan akan tumbuh pada pasangan. Sebab tinggi atau rendahnya rasa percaya adalah bagaimana kita dapat membangun dan mengokohkan keyakinan yang acapkali sering terjadi perubahan.

Jangan lantas ketika timbul rasa ragu, lantas memupuk sebuah rasa curiga. Itu adalah hal yang semestinya ditepis oleh kita. Yakin saja bahwa pasangan kita akan setia dan komitmen sesuai janjinya. Hal semacam itu akan jauh lebih baik daripada selalu berprasangka buruk kepadanya.

Jika kita telah percaya dan yakin kepadanya, lantas ia menyimpang dari ucapannya, maka itu bukan salah kita. Melainkan orang tersebut bukan sosok yang terbaik untuk kita. Namun percaya, Tuhan akan mengirim berbagai cara agar kita pantas dengan orang-orang yang baik. 

Keempat, ajaklah ia untuk berjalan. Suasana yang penat mungkin seringkali terjadi. Terlebih setelah selama sepekan dengan segala rutinitas yang tidak bisa diajak kompromi. Namun luangkan waktu terhadap pasangan untuk mengajaknya berjalan. Tidak serta merta mengajak ke tempat yang mahal, namun jalan bersama pun mengitari lingkungan rumah sudah cukup untuk berbagi kebahagiaan.

Yang terpenting adalah sama-sama merasa nyaman dengan semua yang dilakukan. Jika hal itu terjadi pada pasangan yang mengalami hubungan jarak jauh (LDR) mungkin cara yang tepat adalah dengan meneleponnya ketika tidak sibuk dengan aktivitasnya. 

Kelima, mengontrol segala macam emosi yang berkecamuk di dalam hati. Emosi yang tak terkontrol jika menjalani hubungan sebenarnya berbahaya. Bisa jadi, emosi tersebut kita lampiaskan kepada pasangan jika tidak bisa mengontrolnya. Terlebih dalam urusan cemburu, jangan memvonis dan semakin memperkeruh suasana.

Hal seperti ini yang seringkali kita lupakan dalam menjalin hubungan. Jika ada masalah, bicarakan dengan baik-baik. Hal itu akan membuat suasana kembali tenang sehingga gejolak amarah dapat ditahan.

Sejatinya, kita selalu menginginkan pasangan yang baik dan hubungan yang langgeng dalam setiap keadaan. Hal itu bagaimana pola pikir kita dalam menjalin suatu hubungan, jika harmonisasi ini selalu terjalin dengan baik, maka harapan akan langgeng akan selalu ada. Salam........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun