Mohon tunggu...
Reksy Anggara
Reksy Anggara Mohon Tunggu... Freelancer - Lakukan apa yang disenangi

Membaca adalah menulis kisah yang tak pernah usai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Hubungan Langgeng

9 September 2019   12:20 Diperbarui: 9 September 2019   13:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Liputan6.com

Salah satu hal yang sering diremehkan oleh sebagian orang menganggap bahwa sekedar memberi kabar atau ucapan selamat pagi adalah hal sepele. Namun nyatanya, terlebih pada seorang wanita akan selalu merindukan ucapan tersebut jika suatu saat tiba-tiba tidak ada ucapan dari pasangannya. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa kita perhatian terhadap pasangan.

Memang kesannya jika dibilang agak lebay, bertanya udah makan dan hal sepele lainnya seperti remaja yang dibutakan dengan cinta ketika masa pubertas tiba. Tidak ada salahnya, selama pasangan masih merespon dengan baik pertanyaan tersebut sah-sah saja.

Kedua, bercerita walau sifatnya hanya candaan. Tak jauh dari komunikasi, buatlah ia tertawa dengan candaan-candaan kita yang membuatnya semakin nyaman dengan kita. Bukan hanya laki-laki pada wanita, namun sebaliknya hal tersebut dapat tersebut dapat terjadi. Terlebih jika ada suatu masalah besar yang menimpanya, hiburan seperti itu akan membuatnya terbangun dari beban berat yang selama ini dipikulnya.

Walau masalahnya tidak bisa diselesaikan, setidaknya dengan cara itu semangat hidupnya untuk mencari jalan keluar akan segera terwujud. Selain itu, bercerita mengenai apapun akan membuatnya mendapat stimulasi untuk bercerita juga pada akhirnya pada kita. Jika hal itu terus-menerus dilakukan, maka hubungan akan semakin erat tanpa ada salah satu pihak yang merasa terbebani. Karena semua cerita mengalir dengan sendirinya.

Ketiga, saling percaya. Ini yang menjadi pondasi dalam sebuah hubungan. Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi keberadaannya maka akan semakin dahsyat pula badai yang menerjangnya. Kuat atau tidaknya adalah bagaimana akar tersebut mampu menopangnya. Begitu pun dalam hubungan, maka kepercayaan lah yang menjadi pondasi seberapa kuat hubungan akan terjalin untuk saat ini dan masa depan.

Jika kepercayaan tidak bisa dilakukan, sulit rasanya untuk mempertahankan hubungan yang selama ini telah berjalan sebagaimana mestinya. Namun tidak serta-merta kepercayaan akan tumbuh pada pasangan. Sebab tinggi atau rendahnya rasa percaya adalah bagaimana kita dapat membangun dan mengokohkan keyakinan yang acapkali sering terjadi perubahan.

Jangan lantas ketika timbul rasa ragu, lantas memupuk sebuah rasa curiga. Itu adalah hal yang semestinya ditepis oleh kita. Yakin saja bahwa pasangan kita akan setia dan komitmen sesuai janjinya. Hal semacam itu akan jauh lebih baik daripada selalu berprasangka buruk kepadanya.

Jika kita telah percaya dan yakin kepadanya, lantas ia menyimpang dari ucapannya, maka itu bukan salah kita. Melainkan orang tersebut bukan sosok yang terbaik untuk kita. Namun percaya, Tuhan akan mengirim berbagai cara agar kita pantas dengan orang-orang yang baik. 

Keempat, ajaklah ia untuk berjalan. Suasana yang penat mungkin seringkali terjadi. Terlebih setelah selama sepekan dengan segala rutinitas yang tidak bisa diajak kompromi. Namun luangkan waktu terhadap pasangan untuk mengajaknya berjalan. Tidak serta merta mengajak ke tempat yang mahal, namun jalan bersama pun mengitari lingkungan rumah sudah cukup untuk berbagi kebahagiaan.

Yang terpenting adalah sama-sama merasa nyaman dengan semua yang dilakukan. Jika hal itu terjadi pada pasangan yang mengalami hubungan jarak jauh (LDR) mungkin cara yang tepat adalah dengan meneleponnya ketika tidak sibuk dengan aktivitasnya. 

Kelima, mengontrol segala macam emosi yang berkecamuk di dalam hati. Emosi yang tak terkontrol jika menjalani hubungan sebenarnya berbahaya. Bisa jadi, emosi tersebut kita lampiaskan kepada pasangan jika tidak bisa mengontrolnya. Terlebih dalam urusan cemburu, jangan memvonis dan semakin memperkeruh suasana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun