Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kiaracondong terus mengawasi secara ketat pengawasan logistik pemilu 2024.
Hal ini disampaikan saat mengadakan jumpa pers pada Selasa (05/12/2023) di Sekretariat Panwascam Kiaracondong.
Cepi Aunilah S.Pd.I. sebagai Ketua Panwascam Kiaracondong mengaku pengawasan logistik menjadi hal yang sangat krusial karena terpenuhinya kebutuhan logistik menjamin terlaksananya pemilu
"Pengawasan logistik ini menjadi sangat penting karena harus sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang ada. Harus tepat jumlah dan tepat bentuk, jangan sampai rusak atau tidak sesuai dengan yang diharuskan," ucapnya.
Cepi berkata bahwa distribusi logistik ke daerah Kiaracondong menjadi sebuah tantangan tersendiri karena ada beberapa kondisi rawan.
"Pertama, di Kiaracondong terkait logistik tantangannya adalah cuaca disini dipastikan setiap sore selalu hujan, sedangkan bahan-bahan logistik itu tak kuat air karena berbahan kardus. Gudang juga tidak dijamin tidak mengalami banjir," ujar Cepi.
"Kedua, distribusi logistik di Kiaracondong itu jumlahnya sangat banyak dan luas, bisa saja karena perjalanan jauh bisa hilang, rusak, atau bahkan sampai membikin salah menghitung jumlah logistik yang ada."
"Ketiga adalah kerawanan penyimpanan dari kelurahan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Biasanya logistik disimpan di rumah-rumah ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan itu menjadi sangat rawan, sebab pengawasannya sangat minimalis karena diserahkan ke ketua KPPS. Ini rawan bisa terjadi kecurangan," tambahnya.
Meski mendapatkan rintangan, Cepi optimis mampu melakukan pengawasan logistik dengan baik karena sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
"Langkah antisipasinya adalah memastikan logistik yang dikirim dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung sesuai dengan berita acara. Kami selalu meminta berita acara tiap ada logistik yang datang. Kami juga mengecek betul tiap barang yang masuk sesuai berita acara. Intinya patokannya merujuk ke berita acara," jelas Cepi.
"Kedua, kita mengawasi saat melakukan penyimpanan. Kita melakukan patroli terhadap logistik-logistik yang ada. Kita akan memastikan logistik itu terkunci dan kuncinya dipegang oleh tiga pihak, yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Polisi, dan Panitia Pengawas (Panwas), sehingga tidak sembarang orang yang bisa masuk ke gudang."
Untuk makin memperkuat pengawasan logistik, Cepi mengatakan Panwascam Kiaracondong bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk warga setempat menjaga agar tidak terjadi kerusakan atau kehilangan.
"Kami akan ada patroli piket juga sehingga kami bekerjasama kepada polisi meminta mereka agar stand by di gudang selama 24 jam."
"Kami pun akan melibatkan linmas kecamatan sampai kelurahan. Kami menugaskan satu daerah TPS (Tempat Pemungutan Suara) ada satu pengawas TPS. Nah pengawas itu diprioritaskan warga di sana, sehingga dia bisa menjamin pengadaan dan keberadaan logistik disana," pungkas Cepi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H