Ribuan orang ditangkap di Amerika-serikat, Termasuk Los angeles Dan New york Setelah protes Anti-rasisme
Kurang lebih 9.300 orang telah ditangkap di seluruh Amerika Serikat di tengah protes yang berkelanjutan atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal pekan lalu dalam tahanan polisi di Minneapolis, Minnesota, dan kebrutalan polisi di seluruh negeri.
- Presiden (AS) Donald Trump telah membuat marah para pemimpin agama dan pengunjuk rasa karena berjalan ke sebuah gereja bersejarah di dekat Gedung Putih dan menciptakan kesempatan berfoto, hanya beberapa menit setelah polisi menggunakan tabung asap kimia dan flashbangs pada pengunjuk rasa yang damai untuk membersihkan para pengunjuk rasa.Para pengunjuk rasa menuntut keempat perwira yang terlibat dituntut atas kematian Floyd. Sejauh ini, hanya satu - perwira kulit putih Derek Chauvin, yang berlutut di leher Floyd selama hampir sembilan menit ketika dia memohon, "Saya tidak bisa bernapas" - telah ditangkap dan didakwa pada hari Jumat dengan pembunuhan tingkat tiga, Pemeriksa medis telah memutuskan kematian sebagai pembunuhan.
- Mereka yang memprotes kebrutalan polisi telah bertemu, terkadang kekuatan berlebihan yang dilakukan oleh pihak berwenang. Jurnalis juga menjadi sasaran polisi. Petugas juga terluka dalam protes itu.
- Para pengunjuk rasa tetap tidak terpengaruh oleh jam malam dan kehadiran Garda Nasional AS di beberapa kota. Protes yang sangat damai telah berubah menjadi kekerasan, dengan penjarahan dan vandalisme saat malam hari berlangsung.
12:25 GMT - Pemimpin tertinggi Iran mengutuk kebijakan ganda AS untuk hak asasi manusia
Pemimpin tertinggi Iran telah menyerang Washington di belakang pembunuhan George Floyd karena kebijakannya yang diduga menduplikasi ketika datang untuk menegakkan hak asasi manusia.
Ayatollah Ali Khamenei mengklaim bahwa di Amerika-serikat: "mereka membunuh orang dalam kejahatan terbuka, dan mereka tidak menawarkan permintaan maaf sambil mengklaim (untuk mendukung) hak asasi manusia".
Khamenei, yang memiliki keputusan akhir tentang semua masalah negara, "Rupanya, pria Afrika-Amerika yang terbunuh di sana bukan manusia." Tambahnya.
08:15 GMT -- Paus Francis mengutuk rasisme dan kekerasan di AS, menyerukan rekonsiliasi nasional
Paus Francis memecah kesunyiannya atas kerusuhan di Amerika Serikat, dengan mengatakan tidak ada yang bisa "menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan" tetapi mengutuk kekerasan sebagai "penghancuran diri dan penghancuran diri". Katanya.
Francis, yang mendedikasikan seluruh bagian berbahasa Inggris dari audiensi mingguannya untuk situasi AS, memohon kepada Tuhan untuk rekonsiliasi dan perdamaian nasional.
Sumber: data pribadi dan kutipan aljazeera)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H