MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PDBK KELAS IX PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE TEAM GAMES TOURNAMET (TGT) BERBANTU MEDIA KONKRET PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DUA BILANGAN
Lokasi                   : SLB PANCA BHAKTI MAGETAN
Lingkup Pendidikan       : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Tujuan yang ingin dicapai  :
Meningkatkan motivasi belajar PDBK pada materi penjumlahan dan pengurangan dua bilangan pada  siswa kelas IX dengan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)berbantuan media konkret (papan jurang dan mangkok hitung)
Penulis                   : REKA BERTININGTYAS
Tanggal                  : 31 Januari 2024
Situasi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai  tanggungg jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif , dengan menggunakan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan yang di harapkan.
Tantangan :
Setelah menganalisis penyebab masalah rendahnya motivasi PDBK kelas IX pada pembelajaran matematika  yang saya lakukan adalah mewancarai guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, Saya menemukan beberapa hal dari hasil wawancara tersebut antara lain:
- Guru bisa menggunakan media konkret agar siswa lebih termotivasi
- PDBK kesulitan dalam mengitung secara awang-awang untuk itu guru perlu memaksimalkan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dan media nyata.
- Guru harus mengubah atau menggunakan berbagai metode mengajar, model pembelajaran sesuai karateristik PDBK
- Pemilihan metode, media yang sesuai karater PDBK memancing siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
Kemudian tantangan untuk rendahnya motivasi PDBK kelas IX adalah:
- Sebagian siswa ada belum hafal bentuk-bentuk angka
- Siswa hanya menulis tanpa tahu maksud dan tujuan.
- Guru harus berpikir keatif dalam mencari ide tentang model pembelajaran, metode yang digunakan dan media yang tepat bagi siswa agar mampu meningkatkan motivasi belajar pada matematika. Guru harus menggunakan alat peraga yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Aksi :
Dalam melaksanakan aksi langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:
1. Menyusun modul ajar/ RPP Proses menyusun:
- Identifikasi CP/ATP
- Tujuan Pembelajaran
- Menentukan model pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan
- Menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan media pembelajaran dan metode pembelajaran TGT.
2. Mengembangkan instrumen penilaian: penilaian sikap (observasi selama proses berlangsung), penilaian pengetahuan (tes tertulis diakhir pembelajaran), penilaian keterampilan (rubrik selama proses pembelajaran dalam kelompok) Proses penyusunan:
- Membuat asesmen
- Menyusun kisi-kisi penilaian
- Menyusun rubrik penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan
- Membuat LKPD kelompok dan membuat soal berbasis HOTS
- Membuat LKPD mandiri
3. Pembuatan Media Pembelajaran Proses penyusunan:
- Menyiapkan alat peraga berupa: papan jurang dan mangkok hitung dengan kelereng
- Menyiapakan materi yang akan dibuat dari PPT
- Menyiapkan audio dan dan video visual
4. Praktik Mengajar ( Aksi ini dilaksanakan pada  tanggal 23 Januari 2024) Proses praktik:
- Menyiapkan ruang kelas dan media pembelajaran
- Pengaturan letak kamera
- Mempersiapkan  perangkat yang akan digunakan pada kegiatan PPL
- Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model TGT berbantu media konkret
Dalam proses pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan  utama yaitu kegiatan pendahuluan,  kegiatan  inti, dan kegiatan penutup.
- Kegiatan pendahuluan diawali dengan memberi salam,mengecek kehadirsn siswa, berdoa, menyanyikan lagu kebangsaan, melakukan apersepsi, dan menyampaian tujuan/manfaat materi yang dipelajari untuk kehidupan sehari-hari.
- Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantu media konkret dengan tahapan penyajian kelas, belajar dengan kelompok, permainan (Game), pertandingan (Tournament), penghargaan kelompok.
Pada kegiatan penutup siswa dan guru  membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sudah dilakukan, siswa mengerjakan soal evaluasi, melakukan refleksi, melakukan rencana tindak lanjut (RTL), dan menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
5. Editing Video Pembelajaran Proses editing:
- Menyiapkan aplikasi yang akan digunakan untuk mengedit video yaitu aplikasi cap cut
- Melakukan editing video sesuai tahapan pembelajaran dan waktu yang ditentukan yaitu 20-30 menit
Pihak yang terlibat : Harna ( Guru SLB Panca Bhakti), dosen pembimbing dan guru pamong
Setelah melakukan aksi, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi.
Kelebihan :
- Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
- Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
- Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
- Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
- Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
- Motivasi belajar lebih tinggi
- Hasil belajar lebih baik
- Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Kekurangan:
1) Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan
- ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
- Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh
2) Bagi siswa
- Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Solusi :Â
Guru membimbing siswa yang kurang aktif untuk
- Bergabung bersama teman untuk diskusi dengan kelompok.
- Guru harus mengelola kelas agar siswa tidak ramai, tetapi PDBK dengan hambatan itelektual senang akan permain dan hal baru jadi model TGT Â berbantu media konkret mendorong PBK untuk mampu lebih aktif lagi.
- Guru memberi pengarahan kepada semua PDBK bahwa sebuah pertandingan menang tidak boleh sombong dan kalah tidak boleh bersedih, disetiap pertandingan pasti ada yang menang dan kalah.
Refleksi Hasil dan dampak
Pembelajaran yang dilakukan pada PDBK Kelas IX dengan  menerapkan  model  pembelajaran  Teams Game Tournament  (  TGT) berbantu media konkret menunjukkan  bahwa adanya
1. Peningkatan  motivasi  belajara PDBK kelas IX, hal tersebut dapat dilihat ketika proses pembelajaran berlangsung siswa antusias belajar bersama mengamati penjelasan dan gambar pada power point karena baru pertama menyampaikan materi lewat LCD Proyektor, dilihat dari penilaian sikap, adapun hasilnya:
- Berdasarkan hasil analisis pada penilaian sikap yaitu sikap kemandirian, bernalar kritis, berImtaq anak masih di bawah rata-rata, namun pada point IMTAQ anak mampu melakukan do'a dengan baik dan teratur
- Hampir siswa menunjukkan sikap yang baik walau ada 2 anak yang kurang maksimal menunjukkan sikap yang sesuai analisis.
2. siswa aktif di  setiap  tahapan  pembelajaran,  siswa lebih aktif dalam bentuk permainan masing-masing kelompok mengambil 5 kartu tempel yang nanti untuk mengisi jawaban dan satu lembar LKPD kelompok yang berisi soal yang harus di selesaikan bersama kelompoknya  dan  hasil dari diskusi kelompok ditulis pada kartu tempel dan di tempel pada media yang ada di papan  oleh masing-masing kelompok dan pemberian penghargaan. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa secara tidak langsung akan mempengaruhi  hasil  belajar  siswa. Hasil evaluasi individu dari 6 siswa,  semua  siswa telah mencapai hasil yang baik. Penilaian dilihat dari hasil kerja kelompok dan post test.Tampak terlihat hasil post test:
- Berdasarkan hasil analisis pada pertemuan 1 rata-rata nilai kelas mencapai nilai 69,17 dari 6 siswa dengan perolehan nilai yang bervariasi.
- Berdasarkan hasil analisis pada pertemuan 2 rata-rata nilai kelas mencapai nilai 80,83 dari 6 siswa dengan perolehan nilai yang bervariasi dan tampak pada hasil penilaian mengalami peningkatan
Refleksi Hasil
Dan Hasil Kerja kelompok:
- Berdasarkan hasil analisis penilaian keterampilan yaitu unjuk kerja dapat diketahui bahwa dari 6 siswa yang tersebar pada 2 kelompok menunjukan bahwa semua kelompok melakukan ketiga indikator yang dinilai dengan sangat baik.
- Berdasarkan hasil analisis penilaian keterampilan yaitu diskusi dan presentasi dapat diketahui bahwa dari 6 siswa yang tersebar pada 2 kelompok menunjukan bahwa semua kelompok melakukan ketiga indikator yang dinilai dengan sangat baik walau dalam kelompok ada siswa yang kurang mampu dalam melakukan diskusi kelompok
Refleksi Dampak
Refleksi dampak yang terjadi saat saya melaksanakan pembelajaran di kelas adalah:
1. Siswa menjadi senang dan bersemangat dalam pembelajaran karena media audio visual berupa fasilitas LCD Proyektor yang pertama kali siswa melihatnya.
2. Siswa lebih aktif dalam kelas karena menggunakan model pembelajaran TGT berbantu media konkret yang belum pernah saya terapkan di kelas
3. Kepala Sekolah dan teman sejawat sangat mengapresiasi karena saya membuat siswa semangat belajar pada pembelajaran matematika
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :
1. Respon siswa terhadap pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan pembelajaran berlangsung sampai  selesai.
2. Respon Kepala Sekolah dan rekan guru terkait pembelajaran yang dilakukan adalah sangat mendukung.
3. Terlihat dari dukungan dari Kepala Sekolah dengan menyetujui kegiatan PPG  dan  PPL  yang  dilakukan  di  sekolah.
Â
Faktor yang menjadi keberhasilan dalam hal ini adalah:
1. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran ini dimana pemebelajaran terpusat pada siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif pada proses pembelajaran
2. Siswa berhasil dalam permainan edukasi dan diskusi kelompok.
Faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan :
1. Ruang kelas yang kurang memadai sehingga kamera untuk mengambil video dari sisi yang berbeda kurang maksimal.
2. Ruang kelas yang kurang memadahi sehingga pengambilan gambar terkesan acak-acakan karena sempitnya jalan dan penataan banggu yang kurang tepat.
Rekomendasi :
Untuk guru yang ingin menggunakan model pembelajaran TGT di kelasnya
1. Guru harus mengidentifikasi karakter siswa masing_masing
2. Guru harus membuat RPP/Modul Ajar sesuai dengan sintak-sintaknya
3. Guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintak-sintaknya
4. Guru harus menyiapkan media pembelajaran yang tepat bagi siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H