Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang kelak akan kembali kepadaNya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan usia seseorang. Lalu bagaimana agar bisa memanjangkan usia.
Setiap insan sebagai makhluk ciptaan Allah tentu menyadari kehidupan yang tidak kekal. Pada hakekatnya semua ciptaanNya akan kembali kepada sang Khaliq. Hanya Dia, sang maha pencipta, Allah yang Maha Kekal.
Sebagai seorang Muslim tentu menyadari bahwa dunia bukanlah tempat tinggal yang abadi. Dunia hanyalah sekeder ladang amal untuk bekal kita menuju kehidupan akhirat.
Kita menyadari sebagai manusia mempunyai keterbatasan usia. Seberapa usia seseorang tentunya kita tidak bisa tahu secara pasti. Namun kita yakin dan percaya bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
Sering kali seseorang memohon agar diberi umur yang panjang. Sebenarnya apa urgensi panjang umur itu. Apakah seseorang yang usianya hingga seratus lebih dianggap panjang umur. Atau mereka yang berpulang kehadirat Allah saat muda, tidak panjang umur.
Secara lahiriah atau jasmaniah memang benar tentang panjang usia tersebut. Namun pada hakikatnya setiap orang bisa terus memperpanjang usianya. Berikut beberapa manajemen agar panjang usia.
Diantaranya adalah memanjangkan umur dengan akhlak mulia. Rasulullah saw menyampaikan beberapa hal yang mesti dilakukan oleh umatnya agar mereka dipanjangkan usianya. Hendaknya ia bersungguh-sungguh melakukan kebaikan dan berakhlak mulia kepada sesama manusia dan makhluk ciptaanNya.
Terhadap sesama manusia, khususnya pada orang terdekatnya harus bersikap baik, memuliakannya. Siapa orang yang terdekat dengan kita, yaitu tetangga. Jadi muliakanlah tetangga dengan sebaik-baiknya.
Berikutnya menjalin silaturahim. Ada banyak ayat yang menerangkan tentang pentingnya silaturahim. Bentuk silaturahim yang paling sederhana adalah dengan menyapa dan mengucapkan salam. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Sambunglah silaturahim walaupun hanya sekedar mengucapkan salam."
Mengapa berakhlak mulia dan silaturahim bisa jadi sebab dipanjangkan usia seseorang. Jadi ketika seseorang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia pada suatu generasi, kelak akan terus teringat di generasi selanjutnya. Laksana menanam bibit, yang kemudian anak cucu dan generasi selanjutnya yang merasakan buahnya.
Seseorang yang berakhlak mulia dan senantiasa menebarkan kebaikan, nama mereka akan senantiasa indah dikenang. Walaupun mereka telah kembali berpulang ke haribaan ilahi, namun orang masih terus membicarakan namanya. Kebaikan-kebaikan beliau selalu terkenang dan terbayang, seolah mereka masih hidup di dunia. Serasa umur mereka panjang, karena generasi setelahnya terus membicarakan kebaikan-kebaikannya.
Mari kita senantiasa mempersiapkan hidup dengan senantiasa berbuat baik, berakhlak mulia dan memuliakan tetangga. Memuliakan dan tidak meremehkan orang lain.
Satu lagi yang bisa kita lakukan untuk memanjangkan umur. Untuk bisa dilakukan oleh insan-insan literat yang gemar menulis. Saatnya kita menorehkan tinta dengan tulisan yang bisa membawa kebaikan dan bermanfaat buat orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H