Terlebih untuk guru yang menghadapi anak-anak kelas bawah. Dengan berbagai karakter, latar belakang keluarga, ekonomi atau pendidikan orang tua yang berbeda. Tentunya menghadirkan siswa-siswi dengan karakter dan kemampuan yang berbeda pula. Ini bisa kita terapkan pola pembelajaran berdiferensiasi. Di mana setiap anak punya kelebihan dan cara belajar sendiri-sendiri.
Begitupun orang tua di rumah, harus lebih peka dan memperhatikan potensi anak di rumah. Bisa jadi kakak dan adik akan mempunyai bakat dan potensi diri yang tidak sama. Namun dengan penanganan dan sentuhan tangan yang tepat, bisa jadi kelak akan hadir anak-anak hebat dan cemerlang seperti bintang. Seperti Putri Ariani yang telah menemukan lingkungan dengan tangan-tangan hebatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H