Mohon tunggu...
Kiki_S.Rejeki
Kiki_S.Rejeki Mohon Tunggu... Guru - Teaching by learning always

Penuh semangat dan menjadi diri sendiri yang bersahaja. Terus belajar menjadi hamba yang lebih baik dan membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Pertama di Jerman

28 Maret 2023   14:07 Diperbarui: 28 Maret 2023   14:11 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Story Sharing Ke-2
Pengalaman hari pertama puasa Ramadhan  di Jerman

Awal Ramadan 1444 Hijriah yang bertepatan tanggal 23 Maret 2023 memberi cerita tersendiri bagi saya dan anakku si Denok. Pengalaman puasa masih ada salju di Jerman tentu jadi pengalaman baru bagi Denok. Dan yang lebih menantang adalah bangun sahur di apartemen, bangun dan masak sendiri. Gimana kira-kira Denok menjalani ibadah puasa, dengan suasana yang serba istimewa ini. Yuk simak ya.

Hari pertama saya dan Denok berkolaborasi untuk saling membangunkan. Maklum, beda jam antara Jerman dan Indonesia menjadikan kegiatan kami saling berselisih. Meski berselisih tapi kita akur lho. Bukan saling gonthok saling sikut. Kita berbagi tugas. Karena beda sekitar 6 jam antara Jerman dan Indonesia, jadi kita bisa saling bantu agar terjaga dan nelpon bangunin yang sahur. Puasa pertama di Jerman dari jadwal imsakiyah tertulis Fajar pukul 04.04 dan Maghrib pukul 18.30. Waktu puasa lebih panjang hampir sejam dari Jerman.

Saat saya sahur biasanya sebelum jam 3 malam udah terbangun. Alhamdulillah tubuh mungkin udah terbiasa bangun qiyamullail meski bukan bulan Ramadhan. Jadi bisa mudah bangunnya. Saat itu si Denok nelpon dari Jerman. Biasanya ketika telpon tengah malam, di sana masih jam 21.00 atau jam 9 malam. Saat itu karena belum jam 3 malam udah bangun, si Denok nelpon masih pakai mukena. Katanya barusan sholat Isya dan tarawih di apartemen, sendiri. It's really new experience for Denok.

Sambil Video Call saya nyambi masak di dapur. Biasanya Denok mengikuti kegiatan saya mempersiapkan makan sahur by VC. Ketika kita makan di meja makan, Denok menutup telpon untuk bobok malam. Saatnya istirahat buat Denokku. Tak lupa ucap syukur dan kelimat motivasi menutup malam kami. Gute Nacht.

Esok hari di Indonesia saya dapat jatah tugas membangunkan Denok untuk Sahur. Si Denok pesan, agar saya bangunkan sahur jam 09.30 WIB. Jadi saya benar-benar nggak berani tertidur pagi. Dari bangun sahur, sholat subuh, tadarus pagi, harus beraktivitas beres-beres rumah agar tidak ngantuk. Tepat setengah sepuluh saya telpon Denok di Jerman. Berkali dering telpon belum terangkat. Wah, ini masih nyenyak tidur karena musim dingin di sana. Tapi Alhamdulillah akhirnya panggilan terjawab. Denok udah bangun. Ganti saya melihat Denok masak lewat VC.

Ketika saat berbuka di sana, kadang saya du Indonesia tidak bisa menemani buka puasa. Karena saat buka puasa di Jerman, saya dan keluarga waktunya bobok malam. Jadi Denok menikmati buka puasa sendiri. Tanpa teman. Tak ada keluarga saat bukber. Tak ada acara ngabuburit. Tak ada takjil karena belum menemukan masjid terdekat apartemennya. Dan Alhamdulillah puasa pertama dilalui dengan lancar. Alhamdulillah.

Yogyakarta, 1 Ramadhan 1444 /23 Maret 2023

Salam Literasi
Sri Rejeki_Kiki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun