Sore ini ada jadwal ngaji bareng bersama guru-guru di sekolah. Biasanya kegiatan diadakan usai pembelajaran. Cuaca sore dihiasi hujan lebat. Suara gemuruh petir sahut menyahut. Angin kencang menyertai derasnya hujan. Memang  beberapa bulan terakhir ini hujan senantiasa membasahi Yogyaku.
Di serambi masjid terlihat anak-anak berteduh sambil menunggu penjemputan orang tua. Ada yang berteduh dekat parkiran. Beberapa anak tampak berteduh di area TK sambil bermain di  halaman.
Saya hadir pengajian agak terlambat. Karena ada tugas mempersiapkan ruang kelas untuk munaqasah besuk pagi. Meski sedikit terlambat, ada satu sesi yang cukup menarik materinya.Yuk ikut simak kajian sore ini yuk.
Di sesi kultum ini disampaikan tentang niat dan ikhlas. Sepertinya sepele tapi banyak sekali manfaat dari niat dan ikhlas. Sebagaimana kita tahu bahwa segala semua yang kita lakukan tergantung pada niatnya.Â
Sebagaimana dalam hadits, Rasulallah saw bersabda: "Sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan Rosul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia inginkan itu".
Dari hadist tersebut mengatakan bahwa niat itu sangatlah penting. Jadi bila kita ingin melakukan sesuatu, niatkan dulu. Dan luruskan niat kita hanya karena Allah dan untuk Allah. Karena niat merupakan unsur penting untuk eksisnya suatu amal. Misal saya niat mengaji ini karena Allah. Saya berbagi kajian ini karena Allah. Saya mengajar karena Allah. Sehingga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah. Dan tentunya beribadah yang mengharap ridho Allah SWT.
Betapa Maha Pemurah sang Khaliq. Ketika seseorang akan melakukan suatu kebaikan, maka Allah SWT akan mencatat sebagai amal kebaikan. Meski mungkin karena suatu hal, kita belum bisa melakukannya, tetap dihitung sebagai amal. Untuk itu pentingnya meluruskan niat sebelum melakukan amal kebajikan.
Misal seseorang ingin sedekah ke masjid, tapi dananya terpakai. Seseorang ingin berangkat umroh, tapi dananya terpakai untuk bayar sekolah anaknya. Kita ingin bangun sholat tahajud, tapi telat bangun sudah adzan subuh. Semua ini sudah dihitung sebagai amal. Karena niat baik itu saja sudah merupakan  sebuah kebaikan. Subhanallah.
Lalu bagaimana dengan ikhlas. Ikhlas di sini apabila seseorang akan melakukan kebaikan semata-mata mengharap ridho Allah. Kebaikannya niat dengan ikhlas karena Allah. Tidak mengharap apapun dari manusia.
Disampaikan dalam kajian sore ini, sebagian salaf mengatakan bahwa semua manusia binasa, kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu juga binasa, kecuali yang ilmunya diamalkan.Â
Orang yang beramal binasa, kecuali yang ikhlas dalam beramal. Ikhlas itu menjadikan Allah  sebagai tujuan akhir, tujuan tertinggi dari semua amal. Dan sebagai orang muslim, orang yang beriman, sangatlah penting menempatkan kedudukan niat dan ikhlas. Karena dengan niat dan ikhlas karena Allah untuk Allah, menjadi jalan keridhoan diterimanya amal seseorang. Ikhlas itu sangat penting dalam mendapatkan pertolongan Allah SWT. Masya Allah.
Yuk kita mulai belajar meluruskan niat kita, niat dan ikhlas hanya mengharap ridho Allah. Bila ada keberkahan yang kita terima di dunia itu bonus dan anugerah dari buah ikhlas kita. Aamin.
Sangat menarik kan kajian sore ini. Tanpa terasa saking semangat dan antusias waktu sudah hampir petang. Kajian ditutup. Dan kami pulang diiringi hujan yang penuh berkah. Semoga belajar kami sore ini diterima sebagai amal baik yang diridhoi Allah. Semoga bermanfaat. Mohon masukan untuk kebaikan bersama.
Salam literasi
Sedayu, 14 November 2022
Kiki S.Rejeki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H