Mohon tunggu...
Reja Afdal Silva
Reja Afdal Silva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia

Podcast Tema : Perkembangan Esport di Indonesia Judul : Esport vs Indonesia Research keyword : Esport Indonesia, gamers, game, Narasumber : Mantan pemain profesional/Juara dunia Mobile Legends ( Eko julianto/Diky) Juara Dunia Pubg Mobile ( Bagas/Bagus) Ketua umum IESPA (RM Ibnu Sulistyo Riza Pradipto) Coach Tim Profesional Free Fire (Muhamad Farchan Ridha) Website : https://esports-indonesia.com/. https://esports.id/.https://muppies.org/wp-content/cache/.https://duniagames.co.id/discover/article/website-terbaik-buat-turnamen-esport. https://ggwp.id/media Perspektif : Esport Indonesia seperti apa? Persaingan dengan negara lain, pandangan orang tua ke game, Saya akan membahas perkembangan Esport di Indonesia bagaimana, sampai kapan esport bertahan di Indonesia, esport vs orang tua,

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perpisahan

1 September 2022   12:06 Diperbarui: 1 September 2022   12:14 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kalian rasakan setelah mengalami perpisahan? Menyakitkan? Menyedihkan? Atau bahkan menakutkan?. Dunia ini tidak ada yang abadi semua akan pergi meninggalkan kita, cepat atau lambat pasti itu akan terjadi, entah itu perpisahan karena kematian, perpisahan dengan sahabat, atau berpisah dengan kekasih.

Saya dulu punya teman, kita saling mengenal karena satu kelas di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, saya belum pernah bertemu dengan mereka karena selama ini kita belajar secara online. Kita tak seakrab sahabat-sahabat lain yang sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, ya, seperti yang saya katakan tadi, saya mengenal mereka hanya melalui online. Pada awalnya saya biasa saja karena selama berteman dengan mereka saya merasa senang, namun pada akhirnya perpisahan itu datang, saya dapat kabar bahwa mereka berhenti kuliah, ketika saya dapat kabar itu saya selalu bertanya kepada diri saya sendiri " kenapa " " kenapa perpisahan itu jahat " kita berpisah sebelum bertemu.

Beda dengan halnya jika kita berpisah dengan anggota keluarga karena kematian, itu rasanya lebih menyakitkan dari apapun, ketika kepergiannya kita juga merasa takut, takut setelah kepergiannya kita tidak bisa lepas darinya, kita tidak bisa berjalan meraih mimpi dengannya, atau takut kita menjadi merasa sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Peluk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun