Mohon tunggu...
Reja
Reja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengusaha

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Terlambat adalah Seni yang Terlupakan? Sebuah Kajian Psikologis

3 Juli 2024   23:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rutinitas harian dan lingkungan seseorang memiliki dampak yang signifikan terhadap keterlambatan mereka. Faktor seperti transportasi, tata letak kota, dan pola tidur dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk tiba tepat waktu.

Pengaruh dari Masyarakat

Terlepas dari pertimbangan psikologis, variabel sosial juga dapat mempengaruhi keterlambatan seseorang. Terkadang, terlambat dapat menjadi cara untuk mengekspresikan budaya seseorang atau bahkan cara untuk menghindari harus berurusan dengan mereka yang menunggu secara langsung. Kelompok dan situasi sosial juga dapat berdampak pada bagaimana perasaan seseorang tentang waktu.

Dengan menyadari bahwa ada berbagai cara untuk menafsirkan keterlambatan, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kerumitan perilaku ini. Mempelajari keterlambatan sebagai "seni yang terlupakan" dapat mengarahkan kita pada percakapan tentang bagaimana elemen psikologis, sosiologis, dan budaya memengaruhi cara kita memandang waktu dan interaksi sosial, terlepas dari kenyataan bahwa keterlambatan sering kali dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan. Oleh karena itu, mengatasi keterlambatan tidak hanya melibatkan evaluasi terhadap tindakan tertentu, tetapi juga harus memahami konteks sosial dan psikologis yang mempengaruhinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun