Entah...
Masih saja dengan kata seperti itu
Buai terlena oleh sang asmara
Di pelupuk mata telah nampak sosok pelita
Hasil dari jeri ikrar palsu
Lelah
Seperti lingkaran yang tak berujung
Berputar dan kembali lagi di awal
Bangga kah kamu?
Ya kamu para janda dan duda
Kesana kemari petentengan membanggakan status perselingkuhan
Bukan tertunduk malu akan perceraian
Apa arti dari semua itu untuk mu?
Tak malu kah?
Saat pikiran negatif tentang rumah tangga mu yang terbobol oleh telinga tetangga
Ah, jaman now
Sudah lah
Ini hanya tentang sebagian kelopak yang ingin di pertahankan, dan di rawat sebaik mungkin
Sampai kapan pun tak tahu...
Jangan bangga atas status janda atau duda mu
Untuk mu dan semua...
Karena tidak semua orang berpfikiran seperti mu, yang mana mungkin benar untuk mu, namun tidak untuk orang lain...
Teruskan saja hidup mu, sesuka mu, semau mu ...
Jangan jadi pelakor, orang bilang gitu, karena suatu saat, entah itu kapan, akan menjadikan mu orang yang paling terpuruk...
Menyesal?
Ya pasti itu
Benahi saja sedari sekarang, jangan malah semakin mengekstimkan
diri dalam suatu hal yang semakin membuat jati diri tak jelas
Jangan ulangi kesalahan bahtera rumah tangga mu.
Benahilah, pertahankan lah, perjuangkanlah...
Demi si pelita nan suci
Janji Tuhan itu pasti...
Percayalah....
Untuk mu, teman ku
Pergunakan kesempatan yang Tuhan berikan sebaik mungkin.
Tempat kerjaÂ
20.04.18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H