Mohon tunggu...
Rop Pattip
Rop Pattip Mohon Tunggu... Koki - keep fight

lifE is a bo0k. . .everyday has a new page. . .with adventUres to telL. .things to learn and tales to remember. . My blog (just cerpen| puisi | cerbung ): https://roppattip.blogspot.co.id/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masih || Nenek dan Mletek

19 April 2018   04:32 Diperbarui: 19 April 2018   22:17 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang masa lalu dan tetep masih soal makanan nenek. Kali ini bab ubi, alias telo kayu orang jawa bilang. Nenek tiap hari seriiiing banget bikin ini buat ganjel perut waktu pagi hari.

Tela buatan nenek masih tetep ngangenin, gurih, seperti jangan (sayur) gori buatannya yang rasanya masih sering kebayang-bayang. (saat ini hanya doa yang bisa mengobati rindu ku pada mu nek. :* )

Berikut resepnya :

#Ubi kayu (yang panjang dan dalemnya putih) : biasanya 1-2kg buatnya. Kupas dan cuci bersih.

#bawang putih 3 siung

#bawang merah 3 siung

#garam secukupnya

#ketumbar secukupnya

#daun salam

#air buat rebus

Cara buatnya =>

Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan garam. (enga halus banget enga masalah).

Campurkan pada tela yang sudah di cuci bersih dan di taruh di dalam panci. Kasih air. (Airnya sampe si tela tenggelam ya, maksudnya telanya di bawah air).

Tambahkan daun salam (biar wangi). 

Masak hingga tela matang atau telanya sudah mletek (pecah-pecah).


=>bisa di kukus juga

 jadi setelah tela di cuci bersih, lumurkan semua bumbu yang sudah di haluskan tadi ke dalam tela, campur hingga merata. Diamkan kurang lebih 10-15 menit (atau hingga di rasa bumbunya sudah meresap).

Setelah itu di kukus deh. :)

PS : kalo mau di goreng juga bisa, namun rasa gurih dan asin dari si tela bakal berkurang.

Bahwa ternyata selain mengandung karbohidrat, ternyata tela dapat menyembuhkan sakit asam lambung.

 Ini saya alami ketika saya jadi sales, sebut saja SPG. Berangkat pagi pulang malam. Uang buat makan juga pas-pas an buat angsur motor, beli bensin, sama bayar parkir. Hingga suatu ketika saya makan pedes dan asem. Naik lah itu asam lambung. Seminggu lebih enga enak makan, ngemil juga rasanya ogah-ogahan. Yang jelas males banget buat makan. Belum lagi kalo muntah-muntanya. Beeehh... Sampe bibir pecah-pecah, mulut terasa pait.

Hingga saya memutuskan mengkonsumsi tela tiap pagi. Alhamdulillah sekarang makan sepedes apa pun aman. (pola makan juga harus lebih di jaga loh ya, karena sewaktu-waktu bisa kambuh).

Namun tela yang saya konsumsi waktu itu, hanya tela yang di rebus tanpa apa-apa (bumbu), bener-bener plane, enga ada rasanya.

Tela buatan saya enga seenak buatan nenek. :(

Setidaknya masih tetep bersyukur bisa makan apa pun itu .

Sekian resep dari saya. :)

Kalo mau reques resep bisa inbox atau coment.

Salam rindu cucu pada neneknya...

Let's cook together...

Blue living room

19.04.18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun