Mohon tunggu...
Reivito Sadewa
Reivito Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Mahasiswa UB, BPP Kec. Babat, & Petani Desa Pucakwangi Untuk Membasmi Hama Ulat Grayak

20 Agustus 2023   14:15 Diperbarui: 20 Agustus 2023   14:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Pucakwangi - Mahasiswa MMD-100D Universitas Brawijaya bergabung dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Babat dan petani Desa Pucakwangi dalam sebuah gerakan kolektif untuk membasmi hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung di Desa Pucakwangi, Kec. Babat, Kab. Lamongan, Jumat (19/07/2023). Gerakan ini menggunakan metode pestisida nabati sebagai alternatif ramah lingkungan guna mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida kimia.

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu hama utama yang akhir-akhir ini mengancam hasil panen jagung di wilayah Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat. Serangan hama ini menyebabkan penurunan produksi dan kerugian ekonomi bagi para petani. Menghadapi situasi tersebut, BPP Kecamatan Babat turut terlibat dalam membantu petani mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Gerakan membasmi hama ulat grayak ini didukung oleh mahasiswa program MMD-100D dari disiplin ilmu pertanian dan dibantu dari disiplin ilmu lainnya, yang bergabung secara sukarela untuk memberikan kontribusi pada pengembangan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut. Tim MMD Sitiarjo ini berada di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Triswantoro Putro, S.Si, M.Si

Pestisida nabati menjadi fokus utama dalam gerakan ini. Pestisida nabati adalah senyawa yang diambil dari bahan-bahan alami, seperti daun pepaya, minyak tanah, dan detergen, yang memiliki sifat insektisida untuk membunuh atau mengendalikan hama tanaman. Penggunaan pestisida nabati dianggap lebih aman karena mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam gerakan ini, Sheren, mengatakan, "Kami percaya bahwa penggunaan pestisida nabati adalah langkah kecil yang dapat membantu para petani menghadapi tantangan perubahan iklim dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa, BPP, dan petani adalah kunci kesuksesan dalam mencapai pertanian yang berkelanjutan."

Selama beberapa pekan terakhir, para mahasiswa bersama dengan petani telah melakukan uji coba pestisida nabati di lahan pertanian jagung. Penggunaan pestisida nabati ini akan diobservasi selama 2 minggu kedepan, dengan harapan mampu mengurangi jumlah ulat grayak yang menyerang tanaman jagung secara optimal tanpa menyebabkan efek negatif pada lingkungan dan manusia.

Perwakilan BPP Kecamatan Babat sekaligus petugas POPT-PHP, Bapak Khamim, menyambut baik kolaborasi ini dan menyatakan, "Inisiatif ini sangat kami apresiasi, kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut dan menghasilkan solusi berkelanjutan seperti memberikan pelatihan kepada petani dalam pembuatan pestisida nabati atau produk pendukung pertanian lainnya untuk masalah pertanian di wilayah Kami."

Gerakan membasmi hama ulat grayak menggunakan pestisida nabati di Desa Pucakwangi ini juga telah menarik perhatian masyarakat dan pejabat pemerintah setempat. Mereka berharap bahwa gerakan ini dapat dijadikan kegiatan yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan serupa dan mendorong penerapan metode pertanian yang ramah lingkungan.

Dengan semakin luasnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati, kolaborasi antara mahasiswa, BPP, dan petani menjadi kunci penting dalam mencari solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pertanian masa depan. Gerakan membasmi hama ulat grayak menggunakan pestisida nabati di Desa Pucakwangi ini membuktikan bahwa upaya bersama dapat mengatasi tantangan lingkungan dan pertanian dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun