Menjelang akhir Perang Dunia II, pasukan setiap negara yang terlibat, khususnya di wilayah Eropa mulai bersiap-siap melakukan operasi semut alias mulai berkemas untuk meninggalkan wilayah tempur.Â
Pantai-pantai yang berhasil diambil alih oleh sekutu Nampak sudah aman untuk melakukan proses evakuasi dan kembali ke negara masing-masing.Â
Namun ada satu kelompok yang Nampak baru memulai misi mereka, mereka adalah kelompok kecil yang terdiri dari seniman, arsitektur, dan artist biasa yang dipimpin oleh dua orang mantan pejuang PD 1 berkebangsaan Amerika Serikat.
Apa yang mereka lakukan ketika semua orang telah beranjak pulang? Mereka bertugas mengumpulkan karya seni yang ikut hancur dan banyak dibakar oleh Nazi.Â
Perjalanan mereka dimulai dari Perancis, karya seni tersebut nantinya dikembalikan ke tempat-tempat asalnya. Ada yang dikembalikan ke gereja, museum, kantor pemerintah setempat, dan bahkan ke rumah warga sipil. Monuments Men dengan gamblang memvisualkan keadaan PD II dari sisi sejarah-seni.Â
Fakta-fakta mengejutkan banyak diuraikan dalam perjalanan sekolompok seniman sipil tersebut mengumpulkan sebuah demi sebuah karya seni yang tidak ternilai harganya.
Pelajaran penting dari film ini ialah, bahwa seni adalah bukti kebesaran bangsa yang pernah ada, jika seni tersebut hancur dan hilang maka bangsa tersebut dianggap hancur dan hilang bersama karya tersebut.Â
Maka tidak heran, beberapa anggota mereka ada yang meregang nyawa ketika menyelamatkan suatu karya seni dari tangan biada Nazi.
Dalam film ini, Jerman memiliki niatan lain atas karya seni tersebut. Ketahuilah secara lengkap motivasi Jerman yang hendak memiliki semua karya seni yang aslinya bukan milik mereka dan karya seni terkenal apa saja yang berhasil didapatkan oleh kelompok seniman Amerika Serikat tersebut dengan menyaksikan Monuments Men di sesi terakhir dari marathon nonton teman-teman di rumah!