Mohon tunggu...
Reis Rivaldo R
Reis Rivaldo R Mohon Tunggu... Freelancer - MIND SHAPES YOU AND WORDS REPRESENT YOU

Mhs. Hubungan Internasional ak. 2017. Membuka diri untuk menerima kritik, masukan, dan arahan dari teman-teman pegiat literasi, akademisi, aktivis, kaum rebahan, personil militer aktif, seniman, influencer, dan pemangku kebijakan. Berniat untuk berbagi ilmu dan bertukar pikiran ? @reisaldo.r

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengukur Usaha Oxfam Menyelamatkan Hidup Masyarakat Korban Perang Suriah

14 April 2020   10:06 Diperbarui: 14 April 2020   10:42 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by: thediplomatinspain

Kemudian, mengingat Oxfam telah menyalurkan bantuan finansialnya kepada negara-negara yang berada di regoional Timur Tengah sebesar 15,2% dari total jumlah pengalokasian dananya, strategi selanjutnya yang bisa dilakukan oleh Oxfam ialah menjadi host untuk mempertemukan para pemimpin negara-negara Arab untuk membahas situasi terkini dan mengukur solidaritas negara Arab itu sendiri. Tindakan ini bukan berarti mendikte negara sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, namun merupakan harapan untuk merajut tali kerjasama dan persaudaraan sesama bangsa. Negara-negara teluk seharusya tidak bertindak seolah-olah keadaan di Suriah baik-baik saja, sejauh ini hanya Lebanon, Irak, ditambah Turki yang mau untuk membantu para pengungsi dan korban sipil yang terdampak konflik. Oxfam bisa memulai ini dari melayangkan korespondensi kepada perwakilan setiap negara dan melakukan jajak pendapat dimana pertemuan seharusnya diadakan.

 Terakhir, Oxfam pastinya mengetahui dengan baik bagaimana status demografi masyarakat Suriah, karena tim dari Oxfam telah biasa melakukan pekerjaan dan tugas lapangan yang juga mempertaruhkan hidup mereka. Karenanya, Oxfam bisa mengedukasi warga Suriah yang terdampak dan mengalami trauma akibat perang untuk mengontrol angka populasi dalam artian perlu adanya pengendalian angka kelahiran dan menekan angka kematian bayi dan ibu. Formula ini dimaksudkan untuk memanajemen antara angka dana bantuan yang tersedia dan angka populasi yang harus diselematkan. Dengan demikian, banyak nyawa akan terselamatkan dan alokasi bantuan bisa disalurkan dengan maksimal dan tepat sasaran.

Referensi:

Berning, S. (2015, Maret 14). Suriah Terjerumus Dalam Bencana Humaniter. Retrieved from DW Konflik Suriah, Kurdi, Idlib: https://p.dw.com/p/1EqLp

Martin Hartberg, D. B. (2015). FAILING SYRIA Assessing the impact of UN Security Council resolutions in protecting and assisting civilians in Syria. Syria: OXFAM.

OXFAM. (2020). Our history. Retrieved from OXFAM INTERNATIONAL The power of people against poverty: https://www.oxfam.org/

Retnaningrum, D. A. (2015, Oktober 08). Oxfam: Bantuan Dunia untuk Suriah Sama Sekali Tidak Memadai. Diambil kembali dari SATU HARAPAN DUNIA: http://www.satuharapan.com/

Tsani, A. F. (2016, Maret 24). Menggugah Peran Negara Arab Terhadap Pengungsi Suriah. Diambil kembali dari MINANEWS: https://minanews.net/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun